Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Menilai Kematian Undang Janggal

Meninggalnya Undang Kosim (54), warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy dinilai janggal oleh pihak keluarga.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Keluarga Menilai Kematian Undang Janggal
TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
Petugas Pemadam Kebakaran memadamkan api yang diduga akibat kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Banceuy, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Sabtu (23/4/2016). Sekitar 1000 personil gabungan TNI-Polri terjun ke lapas untuk menenangkan warga binaan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun sejumlah petugas mengalami luka-luka akibat pelemparan yang dilakukan warga binaan. TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meninggalnya Undang Kosim (54), warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banceuy dinilai janggal oleh pihak keluarga.

Mereka tak percaya jika kematian Undang karena gantung diri. Banyak hal yang membuat keluarga yakin jika Undang tidak akan senekat itu.

Terlebih jika alasan Undang gantung diri lantaran terlibat lagi peredaran narkoba.

"Jelas tidak percaya dapat kabar bahwa almarhum meninggal bunuh diri. Bapak saya itu ibadahnya rajin banget, warga binaan saja salut dengan Almarhum. Belum lagi kerjanya banyak dan rajin," ujar Deni Rachmat (29), anak kedua Undang, ketika berbincang dengan Tribun di rumah duka di Jalan Rajawali Timur, gang Kebon Jukut III RT 5/5, Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Sabtu (23/4/201).

Denny menambahkan, ayahnya pun sudah masuk program asimilasi lantaran akan bebas pada Agustus nanti.

Menurutnya, rasanya tak mungkin jika ayahnya terlibat narkoba lagi seperti yang dikabarkan di media hingga akhirnya bunuh diri karena frustasi.

BERITA TERKAIT

"Isunya ada indikasi narkoba lagi, depresi gantung diri ya aneh, janggal aja. Makanya saya datang berempat sama paman ke rumah sakit untuk melihat kondisi. Pas lihat tubuhnya, ada luka di sejumlah tubuhnya. Kalau disebutin gantung diri harusnya lukanya di leher doang," ujar Denny.

Keluarga pun mengizinkan jasad korban untuk diotopsi. Meski telah mengikhlaskan kepergian Undang, keluarga berharap ada kejelasan dan titik terang mengenai kematian Almarhum. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas