Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengurangi Tingkat Kerawanan dan Renovasi Jadi Alasan Pemindahan Napi Lapas Banceuy

Sebanyak 140 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy telah dipindahkan ke Rumah Tahahanan Kebon Waru, Selasa (26/4/2016).

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
zoom-in Mengurangi Tingkat Kerawanan dan Renovasi Jadi Alasan Pemindahan Napi Lapas Banceuy
TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Polisi membentuk pagar betis untuk jalur masuk warga binaan ke bus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (26/4/2016). Setidaknya enam bus akan membawa ratusan warga binaan pindah dari Lapas Banceuy ke Rumah Tahanan Kebon Waru. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebanyak 140 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banceuy telah dipindahkan ke Rumah Tahahanan Kebon Waru, Selasa (26/4/2016).

Rencananya 100 warga binaan lagi akan dipindahkan ke Lapas II B Garut dan Lapas Kelas I Kosambi Cirebon malam ini.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jawa Barat, Agus Toyib, mengatakan, pemindahan dilakukan untuk mengurangi tingkat kerawanan.

Sebab akan ada perbaikan sejumlah blok di Lapas Banceuy dalam waktu dekat ini.

"Memang ada rencana perbaikan sehingga butuh ketenangan. Selain itu, kondisi lapas masih darurat juga."

"Jadi ini upaya kami mengurangi kerawanan. Tidak mungkin polisi berjaga berbulan-bulan di lapas," kata Agus kepada wartawan usai melepas warga binaan yang pindah.

Berita Rekomendasi

Agus menambahkan, pemindahan juga atas pertimbangan kapasitas blok baru yang hanya bisa menampung sekitar 500 warga binaan.

Sementara jumlah warga binaan Lapas Banceuy mencapai 793 orang.

Hal itu sekaligus membantah adanya upaya memisahkan warga binaan di Lapas Banceuy. S

ebab diakuinya jika warga binaan yang dipindahkan itu sebagian besar terlibat kericuhan dan pembakaran yang terjadi Sabtu (23/4/2016).

"Blok baru itu kapasitas 400 dan bisa diisi 500 sehingga harus digeser 200. Kalau dipindahkan ke Garut dan Cirebon Karena di sana kapasitasnya masih memungkinkan," ujar Agus. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas