SBSI 1992: Pemerintah Bilang BPJS Kesehatan Lebih Baik, Kita Rasakan Sebaliknya
Ratusan buruh dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 Provinsi Sumatera Utara menggelar aksi jelang May Day.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ratusan buruh dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 Provinsi Sumatera Utara menggelar aksi jelang May Day.
Dalam aksinya, para buruh tidak hanya menuntut pencabutan PP No78 tahun 2015, namun juga menuntut agar BPJS Kesehatan dihapus.
"Sejak BPJS Kesehatan diberlakukan, kami kalangan buruh ini malah makin khawatir. Bukannya sehat, orang yang sakit-sakitan justru meninggal dunia karena pelayanan yang buruk," teriak orator SBSI 1992, Kamis (28/4/2016) siang.
Menurut kelompok buruh, seharusnya pemerintah menerapkan Jamsostek Kesehatan saja bagi kalangan buruh. Jamsostek Kesehatan, kata buruh, lebih terjamin.
"Kita semua sudah merasakan bagaimana penggunaan BPJS Kesehatan ini. Pemerintah bilang, BPJS Kesehatan lebih baik. Tapi kami yang merasakan, justru malah sebaliknya," kata kalangan buruh.
Dalam kesempatan ini, buruh menyebut Presiden RI Joko Widodo penipu. Mereka menganggap, janji-janji Jokowi saat kampanye tidak ada yang terealiasasi.
"Mana yang katanya Nawacita itu. Sampai sekarang, enggak ada juga manfaatnya sama buruh," teriak kalangan buruh sembari mengibar-ngibarkan bendera SBSI 1992.(*)