Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sungai Cikijing Tercemar Puluhan Tahun, Ini Dampak yang Dirasakan Masyarakat

Menurutnya, kerugian yang diakibatkan pembuangan limbah B3 ke Sungai Cikijing itu seharusnya tidak dipikul masyarakat dan lingkungan.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Sungai Cikijing Tercemar Puluhan Tahun, Ini Dampak yang Dirasakan Masyarakat
TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
Sejumlah petani bersama Koalisi Melawan Limbah menggelar aksi dengan memakai topi caping dan pakaian anti material berbahaya di area persawahan yang tercemar bahan berbahaya beracun (B3), Kampung Nyalindung, Kecamatan Linggar, Kabupaten Bandung, Rabu (23/12/2015). Aksi tersebut mendesak pemerintah agar memberi tindakan tegas berupa pencabutan izin pembuangan limbah cair (IPLC) sejumlah perusahaan pencemar sungai cikijing yang merupakan sumber air bagi lahan produktif di Rancaekek. TRIBUN JABAR/Bukbis Candra Ismet Bey 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Koalisi Melawan Limbah (KML) menilai pencemaran limbah B3 di Sungai Cikijing, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar Rp 11,4 triliun.

Kerugian itu merupakan estimasi terendah yang telah dihitung sejak 2004 sampai 2015.

Juru Kampanye Greenpeace, Ahmad Ashov, mengatakan, kerugian senilai Rp 11,4 triliun itu itu terdiri atas kerugian yang dialami masyarakat sebesar Rp 3,3 triliun dan estimasi biaya remidiasi lahan tercemar sebesar Rp 8 triliun.

Menurutnya, kerugian yang diakibatkan pembuangan limbah B3 ke Sungai Cikijing itu seharusnya tidak dipikul masyarakat dan lingkungan.

"Jelas disebutkan dalam UU 32 tahun 2009 bahwa pencemar itu berkewajiban untuk menghentikan pencemaran dan membersihkan pencemaran yang telah dilakukannya," ujar Ahmad kepada Tribun di depan Gedung Sate, Jalan Dipenogor, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jabar, Kamis (28/4/2016).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Green Peace, kata Ahmad, kerugian yang sangat dirasakan masyarakat, yakni jasa air akibat Sungai Cikijing tercemar.

Berita Rekomendasi

Sungai yang tercemar selama puluhan tahun itu telah mencemari sumber air tanah sehingga masyarakat harus membeli air untuk kebutuhan air bersih.

Selain itu, katanya, tidak produktifnya lahan pertanian. Sebab aliran Sungai Cikijing itu sebenarnya digunakan untuk pengairan sawah.

Namun akibat tercemar produksi lahan pertanian di kawasan Rancaekek turun.

"Banyak lagi kerugian yang telah kami hitung Menurunnya kualitas air, menurunya kesehatan, dan menurunnya hal lainnya," ujar Ahmad. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas