TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Ratusan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kediri menggelar apel pasukan mendesak Kepolisian melarang kegiatan Muktamar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di wilayahnya, Sabtu (30/4/2016).

Rencananya muktamar tokoh umat Islam akan digelar DPD HTI Kabupaten Kediri pada 1 Mei 2016.

"Kegiatan HTI yang akan digelar bersamaan di beberapa daerah akan membawa misi untuk penyebaran agama khilafah Islamiyah," ungkap Munasir Huda, Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri saat apel pasukan Banser di halaman Balai Desa Badas, Sabtu (30/4/2016).

Munasir mengingatkan, negara Indonesia masih berazaskan Pancasila.

"Jangan coba-coba merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan azas yang lain,"katanya.

Untuk itu, pimpinan GP Ansor dan Satkorcab Banser Kabupaten Kediri menuntut Polri sebagai alat keamanan negara agar menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi negara dan menjaga keutuhan NKRI.

Selain itu Polri harus bersikap tegas terhadap organisasi yang tidak sehaluan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

Demi menjaga kondusifitas masyarakat Kabupaten Kediri, Polri diminta menganulir acara muktamar tokoh umat Islam yang disinyalir membawa misi penyebaran ajaran khilafah Islamiyah.

Munasir juga menegaskan pimpinan GP Ansor dan Satkorcab Banser siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menolak gerakan penyebaran ajaran khilafah Islamiyah di Kabupaten Kediri.

"Kami akan menurunkan spanduk atau tulisan yang tidak sejalan dengan Pancasila dan NKRI," tandasnya.

Hingga berita ini diunggah belum ada konfirmasi dari DPD HTI Kabupaten Kediri.(Surya/Didik Mashudi)