Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Siri Suka Pulang Malam bahkan Pagi, Gustri Rendra Tidak Tahan dan Pilih Gantung Diri

Mendengar teriakan itu, istri korban terbangun dan mendapati tubuh suaminya yang baru dinikahi menggantung dengan selendang di depan mata.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Istri Siri Suka Pulang Malam bahkan Pagi, Gustri Rendra Tidak Tahan dan Pilih Gantung Diri
Net
Ilustrasi 

Laporan Wartawab Surya Rorry Nurwawati

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Diduga terbakar api cemburu, Gusti Rendra (20) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Suami siri Luluk Lutfia ini ditemukan tergantung dengan selendang di atap pintu kamar Jalan Kupang Gunung Jaya VII No 20, Putat, Surabaya, Sabtu (30/4/2016).

Korban pertama kali ditemukan Suparti, nenek Luluk, sekitar pukul 08.00 wib, saat hendak membangunkannya.

Namun ia terkejut saat melihat cucu menantunya ini tewas menggantung di pintu.

Sontak Suparti berteriak hingga membangunkan Luluk.

Mendengar teriakan itu, Luluk pun terbangun dan mendapati tubuh suaminya yang baru dinikahi menggantung dengan selendang di depan mata.

Berita Rekomendasi

Suparti berlari mendatangi Nuke tetangganya dengan berurai air mata untuk meminta pertolongan.

"Neneknya tadi nangis-nangis sambil bilang ada orang gantung diri di rumah, tolongin," kata Nuke saat ditemui Surya.

Nuke  bergegas ke rumah Ketua RT setempat untuk melaporkan kejadian itu ke Polsek Sawahan.

Berita tewasnya korban pun tersebar dengan cepat, para tetangga mulai berdatangan ke rumah korban.

Masih kata Nuke, korban baru satu minggu tinggal di rumah mertuanya.

Meski sudah sah menjadi suami istri, keberadaan korban di rumah Suparti belum dikabarkan kepada Ketua RT setempat.

"Katanya itu korban merupakan suami baru Luluk, tapi belum dilaporkan ke pak RT. Jadi belum sempat bikin laporan ke pak RT," jelasNuke.

Tewasnya Gusti, diduga lantaran tersulut api cemburu, melihat istrinya kerap pulang larut malam hingga pagi menjelang.

Hal ini dikatakan oleh Kapolsek Sawahan Kompol Agus Bahari.

Masih kata Agung, sebelumnya empat hari yang lalu korban juga sempat bertindak nekat dengan menyayat pergelangan tangannya. Namun aksi itu lekas diketahui keluarga.

"Sampai saat ini, kami masih memeriksa saksi. Dan jenazah rencana akan dikebumikan di rumahnya Jalan Brawijaya Pasar," kata Agung

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas