Kota Kudus Jadi Rujukan Pengembangan Pendidikan Kejuruan
Sejak tahun 2007, jumlah murid di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus mengalami peningkatan
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Kabupaten Kudus menjadi kota rujukan dalam mengembangkan dunia pendidikan berbasis kejuruan.
Sejak tahun 2007, jumlah murid di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus mengalami peningkatan.
Bahkan pelajar dari berbagai daerah mulai berdatangan untuk mendaftar sebagai siswa SMK.
Fakta ini mendorong Pemerintah Kabupaten Kudus dan Djarum Foundation menyelenggarakan SMK Weekend untuk mengenalkan lebih dalam kepada masyarakat, tentang beragam jurusan yang ada di tingkat SMK.
Sebanyak 27 SMK berpartisipasi dalam SMK Weekend menginformasikan 28 jurusan yang tersedia.
Vivi Adeliana, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation mengatakan, sejak tahun 2012, bersama Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kudus menjalankan program Peningkatan Kualitas SMK.
"Programnya meliputi pengembangan kurikulum, pelatihan guru dan juga penyediaan infrastruktur sekolah," katanya dalam keterangan pers, Selasa (3/5/2016).
Pihaknya juga memberikan perhatian jurusan-jurusan di SMK yang memiliki potensi permintaan sumber daya manusia pada bidang pekerjaan berpenghasilan tinggi.
Ia mencontohkan teknologi informasi, penerapan kurikulum Cisco Networking Academy Program (CNAP) di SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, bertujuan untuk meningkatkan lulusan terampil dengan sertifikasi yang diakui seluruh dunia.
Di bidang teknik, SMK jurusan Teknik Mesin bekerjasama dengan institusi dari Jerman dalam program pengembangan kurikulum dan pengoperasian peralatan canggih untuk praktikum siswa.
Di bidang kelautan, SMK Wisudha Karya menjadi satu-satunya sekolah pelayaran tingkat SMK di Indonesia yang memiliki fasilitas full mission bridge simulator.
Melalui paket keahlian Nautika Kapal niaga, sekolah ini mempersiapkan perwira muda di bidang navigasi kapal niaga.
Sedangkan paket keahlian lainnya yang juga dikembangkan di bidang kelautan adalah Teknika Kapal Niaga. Dilengkapi dengan ruang mesin kapal, para calon perwira muda disiapkan untuk menjadi ahli pemesinan kapal niaga.
Lulusan dari masing-masing paket keahlian tersebut akan memperoleh Certificate of Competency Class 4 yang diakui dunia internasional.
"Sementara bidang ekonomi kreatif, ada 3 jurusan yang dikembangkan seperti Tata Boga, Tata Busana dan Animasi," katanya.
Jurusan Tata Boga menerapkan kurikulum yang mewajibkan para siswa untuk sanggup menguasai minimal 30 ikon kuliner tradisional Indonesia.
Jurusan Tata Busana menerapkan kurikulum perancangan busana menggunakan berbagai kain tradisional nusantara.
Pada acara SMK Weekend kali ini, ditampilkan koleksi busana dengan tema Urban Culture.