Rektor UGM Masih Dikepung Mahasiswa, Gara-gara Ucapan Soal Demo
Rektor UGM, Dwikorati Karnawati, bersikeras menganggap demo adalah simulasi sebagai persiapan mahasiswa menjadi pemimpin masa depan.
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM.COM, YOGYAKARTA - Rektor Univesitas Gadjah Mada, Dwikorita Karnawati, bersikeras menganggap aksi demo hari ini bagian simulasi guna menyiapkan mahasiswa jadi pemimpin masa depan.
"Saya ingin bertanya apa adik-adik punya ibu? Apa yang adik-adik lakukan andai ibu Anda didorong? Padahal ditunggu-tunggu sampai malam, padahal semua permintaan sudah dituruti, malah didorong-dorong," ujar Dwikorati saat dikepung ribuan mahasiswa pendemo pada Senin (2/5/2016).
Dwikorita ditahan para mahasiswa yang memintanya mencabut pernyataan bahwa demo ini adalah bagian simulasi yang dilakukan Universitas Gadjah Mada.
Sebagai orang yang lama bergelut dalam penanganan bencana, Dwikorati paham bahwa semua hal perlu geladi. Demo kali ini disebutnya sebagai persiapan dalam kehidupan berdemokrasi membangun negeri.
"Kejadian latihan ini akan menbuat adik-adik dan dosen pembimbing belajar bagaimana mengembangkan politik praktis," sambung Dwikorati.
Dia juga menyatakan sudah memaafkan aksi para mahasiswa begitu juga mereka diminta memaafkannya. "Mari berdamai dengan hati kita, berdamai dengan lingkungan kita," pinta dia.
Pemicu Demonstrasi
Hampir saja terjadi kerusuhan saat Dwikorita hendak meninggalkan kompleks Balairung Univeritas Gadjah Mada, Yogyakarta, sekitar pukul 18.20 WIB.
Saat itu Dwikorita turun dari kantornya dan menemui ribuan mahasiswa guna membicarakan beberapa tuntutan mahasiswa dan tenaga di UGM tentang UKT, Tukin hingga kantin Bonbin.
Saat semua selesai dibicarakan dan Dwikorita hendak menuju kendaraannya, para mahasiswa mengejarnya karena satu tuntutan mereka yaitu pencabutan statemen bahwa demo adalah simulasi belum dilakukan.
"Bu rektor masih bohong, cabut statemen simulasi," teriak seorang mahasiswa.
Alhasil Dwikorita yang dikawal beberapa satuan keamanan kampus terdesak dan tidak bisa masuk mobil, begitupun mobilnya tidak bisa bergerak karena dikeributi mahasiswa.
Dengan sedikit terpaksa akhirnya Dwikorita mengeluarkan pernyataannya bahwa simulasi ini diperlukan untuk bekal masa depan.
Seusai memberikan pernyataannya mahasiswa belum puas sehingga Dwikorita kembali gagal masuk ke mobilnya dan akhirnya dievakuasi keamanan kampus ke ruangannya.