Pengakuan Nakhoda Tenggelamnya Kapal Akibat Cuaca Buruk
Peristiwa tenggelamnya kapal yang memuat puluhan penumpang disebabkan faktor cuaca yang buruk.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PASER - Peristiwa tenggelamnya kapal yang memuat puluhan penumpang disebabkan faktor cuaca yang buruk.
Hal ini terungkap saat nakhoda kapal tersebut diperiksa di Polsek Paser, Jumat (6/5/2016).
"Nakhoda kapal selamat. Berhasil dari bahaya. Nakhoda sekarang sedang kami periksa lebih lanjut," kata Kasat Polair Paser, Heru kepada Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) di KN Wisanggeni.
Berdasarkan pemeriksaan nama kapal yang tenggelam adalah Kapal Motor (KM) Nelayan Putra Iraya, yang membawa penumpang kurang lebih 55 orang.
Perjalanan kapal ini dari Desa Lori ke Desa Tanjung Aru Kecamatan Tanjung Harapan. Nakhoda bernama Randi.
Lokasi kejadian tenggelamnya kapal itu berada di pertengahan perairan Selangot dan Labuang Kalo.
Pengamatan Tribun Kaltim pada pukul 13.42 Wita sedang dilakukan rapat koordinasi mengenai langkah pencarian korban tenggelam yang sampai sejauh ini masih tersisa tiga korban.
Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal rombongan pengantin dari Pelabuhan Lori dengan tujuan Tanjung Aru tenggelam di tengah perjalanan.
Dari informasi sementara yang dihimpun Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network), kapal tersebut mengangkut lebih dari 20 orang, termasuk anak-anak.
Belakangan diketahui rombongan tersebut akan menghadiri pesta pernikahan keluarga. Naas sebelum sampai tujuan, kapal yang mereka tumpangi kandas di tengah perjalanan.
Dikonfirmasi Basarnas Kaltim melalui Kepala Seksi Operasi Mujiono mengatakan, tiga orang korban dipastikan meninggal, 14 selamat dan masih ada beberapa orang yang masih dilakukan pencarian.
Baca: Kapal Pengiring Pengantin Pria Karam, Satu Wanita Hamil Meninggal
"Jumlah pemumpang dari informasi kawan-kawan di lokasi, masih simpang-simpang siur. Ada yang bilang 30 ada 40," katanya.
Diketahui kapal yang mengangkut rombongan pengantin tersebut merupakan kapal kayu nelayan, yang hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui nama kapal.
"Untuk sementara diperkirakan kapal tenggelam karena kelebihan muatan," ujarnya.
Saat ini Basarnas Kaltim sedang mempersiapkan Kapal Negara (KN) Wisanggeni menuju lokasi kejadian.
"Ada 12 orang personel dengan kualifikasi penyelam, siap kita turunkan membantu proses pencarian korban di sana," ungkap Mujiono.
Hingga Jumat siang, Tim SAR gabungan pencarian korban kapal nelayan Panggai yang tenggelam di perairan Tanjung Harapan menemukan dua penumpang meninggal, yaitu Nunung dan Hapsiah.
Dua bocah tersebut berusia sekitar 4 dan 8 tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.