Tingkatkan Kewaspadaan Kejahatan Seksual, Pendamping PKH Dilibatkan
Kasus kekerasan dan kejahatan seksual mulai marak terjadi akhir-akhir ini.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kasus kekerasan dan kejahatan seksual mulai marak terjadi akhir-akhir ini.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, meminta, masyarakat untuk mewaspadai kejahatan tersebut.
Aher sapaan akrabnya, akan melibatkan pendamping program keluarga harapan (PKH) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan seksual.
Sebab pendamping merupakan petugas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Pendamping ini kan mendampingi penerima PKH dan keluarganya. Dalam keluarga itu pasti ada istri dan anak."
"Nanti mereka menyosialisasikan dan memberikan penyadaran terhadap bahayanya kejahatan seksual terhadap mereka," kata Aher kepada wartawan di Gedung Sabung, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Kamis (12/5/2016).
Seperti yang diharapkan menteri sosial, Aher menilai, PKH harus terintegrasi program pemerintah daerah.
Ia menilai, hal tersebut merupakan program pemerintah yang bisa terintegrasi dengan PKH.
Lagi pula tak jarang kejahatan dan kekerasan seksual dipicu faktor ekonomi.
"Jadi PKH jalan dan penanaman kesadaran juga berjalan agar keluarga melindungi perempuan dan anak," ujar Aher.
Aher pun akan menambah program lain yang bisa terintegrasid engan PKH. Satu di antaranya program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu).
Ia akan menyelesaikan perbaikan puluhan ribu rutilahu di Jabar yang tertunda.
"Tahun depan 30 ribu perbaikan rutilahu yang diintegrasikan dengan PKH."
"Karena bisa jadi penerima PKH rumahnya kurang layak huni sehingga ditambah rutilahu. Mungkin ada program pertanian dan peternakan juga," kata Aher. (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.