Usut dan Tangkap Pelaku Loging di Lokasi Wisata Sibolangit
Menyikapi persoalan bencana banjir bandang tersebut, para aktivis menuding kejadian itu tak terlepas dari adanya dugaan ilegal loging
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bencana banjir bandang di Air Terjun Dua Warna, Desa Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang mendapat sorotan dari sejumlah aktivis lingkungan di Kota Medan.
Menyikapi persoalan bencana banjir bandang tersebut, para aktivis menuding kejadian itu tak terlepas dari adanya dugaan ilegal loging.
"Bencana banjir bandang itu tidak terlepas dari adanya perambahan hutan yang ada di kawasan Sibolangit. Banyak oknum menebangi hutan untuk mengambil kayu," kata Kordinator Aksi dari Aliansi Kabar Dua Warna, Bayu Subronto, Kamis (19/5/2016).
Menurut Bayu, persoalan ini bukan hanya tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Deliserdang.
Pihak kepolisian khususnya Polda Sumatera Utara harus turun tangan mengungkap dan menangkap pelaku-pelakunya.
"Ini kejahatan serius yang harus diungkap aparat penegak hukum dan dinas terkait. Kalau ini terus dibiarkan, tentu akan merugikan banyak pihak," kata Bayu.
Sebelumnya, sebanyak 16 pendaki di Air Terjun Dua Warna terseret banjir bandang, dan dinyatakan tewas, sementara, lima orang lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Ajun Komisaris Besar Rina Sari Ginting mengaku pihaknya tengah membentuk tim.
Saat ini, tim tersebut akan turun ke lokasi Dua Warna untuk mengusut perambahan hutan besar-besaran di Sibolangit.