Didatangi Orang Berorasi Tolak Penggusuran, Pedagang Pasar Cinde Makin Resah
orasi menolak pembongkaran bangunan Pasar Cinde, membuat pedagang tradisonal Pasar Cinde sontak kaget dan menjadi resah
Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG --- Kedatangan sekelompok orang yang langsung berorasi menolak pembongkaran bangunan Pasar Cinde, sejumlah pedagang tradisonal Pasar Cinde sontak kaget dan menjadi resah, Minggu (22/5/2016).
Ketika pedagang sibuk melayani pembeli, sekelompok orang yang mengatasnamakan Pusat Informasi Advokasi Pedagang Cinde menggelar orasi terbuka di tengah-tengah pedagang dan pembeli yang sedang beraktifitas jual-beli.
Dalam orasi terbukanya, Koodinator Aksi Dedek Chaniago mengajak pedagang tradisional Pasar Cinde untuk menolak adanya rencana pemerintah yang akan membongkar bangunan Pasar Cinde menjadi bangunan pasar moderen. Sehingga pedagang tradisional akan tersingkir.
Mendengarkan orasi, sejumlah pedagang Cinde pun semakin resah terkait adanya rencana penggusuran pedagang Pasar Cinde.
"Pastinya kami menolak digusur, karena kami pedagang di Pasar Cinde ini sama sekali belum didata oleh pihak terkait. Kepastian akan dibongkar itu kapan waktunya, kami pedagang belum mendapatkan informasi," ujar Lian, salah seorang pedagang Pasar Cinde.
Sama halnya diungkapakan Yan, pedagang lainnya yang berada di lantai 2 Pasar Cinde. Sejumlah pedagang Pasar Cinde terutama pedagang tradisional makin resah dengan adanya rencana pembongkaran bangunan Pasar Cinde.
"Kami dari pedagang sudah meminta perwakilan pedagang mempertanyakannya ke DPRD Sumsel, tapi belum ada jawaban yang pasti. Apakah memang akan digusur atau tidak. Pastinya kami menjadi resah, padahal selama ini kami aman-aman saja," ujarnya.
Sementara itu Koordinator Aksi Pusat Informasi Advokasi Pedagang Cinde menggelar orasi terbuka ketika diminta komentarnya mengatakan, orasi dilakukan untuk mengajak dan memperjuangkan hak-hak pedagang Pasar Cinde Palembang.
Terutama hak untuk hidup yang layak dan hak kepastian para pedagang.
Terlebih lagi bangunan Pasar Cinde merupakan bangunan cagar budaya yang ada di Palembang dan akan dibangun kembali dengan sistem BOT (Build Operate Transfer).
Maka itu adanya rencana pihak pemerintah untuk menjadikan Pasar Cinde sebagai Pasar Moderen harus ditolak.
Pemerintah seharusnya dapat memikirkan nasib para pedagang tradisional Pasar Cinde.
Terutama dari segi lokasi pemindahan hingga harga sewa kios, keamanan dan kelayakan kebersihan lokasinya.
"Harus memindahkan para pedagang di tempat yang layak dan strategis. Jangan justru nanti malah membuat para pedagang kesulitan dalam aktiftas para pedagang," ujarnya.(Welly Hadinata)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.