Duta Anti Narkoba Surabaya 2016 Diharapkan Jadi Garda Depan
Para 30 finalis ini merupakan finalis yang telah tersaring dari 129 pendaftar yang sudah dimulai sejak 14 Mei 2016.
Penulis: Monica Felicitas
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Surya, Monica Felicitas
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari 15 putri dan 15 putra, yang merupakan finalis Duta Anti Narkoba Surabaya 2016, mengikuti Grand Final Pemilihan Duta Anti Narkoba Surabaya 2016, di Grand City Convex, Minggu (22/5/2016).
Gemuruh suara pendukung masing-masing, memenuhi arena kontes, sambil membawa balon bertuliskan nama finalis.
Para 30 finalis ini merupakan finalis yang telah tersaring dari 129 pendaftar yang sudah dimulai sejak 14 Mei 2016.
Masing-masing finalis secara bergantian menjawab pertanyaan yang diambil didalam fishball, yang menyampaikan secara lisan pendapat mereka kepada para juri dan ratusan penonton.
Para juri tersebut antara lain Sherly Mayasari SH, Kaur Bin Ops Satres Narkoba Polrestabes Surabaya, dr Anda Fahrini MH, Pengurus Yayasan Kangker Jatim, Erna Sungging, Ketua Himpunan Ratna Busana dan Model senior, serta Ria Damayanti SH MM dari Polri, dan Drs. Imam kiswoto, perwakilan Dispora Jatim.
Para juri pun bergantian melemparkan pertanyaan kepada para finalis.
Pertanyaan tersebut meliputi tugas sebagai duta anti narkoba dan terkait isu-isu mengenai peredaran narkoba, yang tiap peserta diberikan waktu selama 30 detik untuk menjawab.
Gilang Nesia, Ketua Penyelenggara Pemilihan Duta Anti Narkoba 2016, sekaligus Pemenang Duta Anti Narkoba Surabaya 2015 mengatakan duta narkoba yang nantinya terpilih merupakan garda depan dan Granat untuk sosialisasi ke masyarakat.
”Semoga program kerja tahun 2016, lebih bagus. Dan antara tanggung jawab sebagai mahasiswa dan duta anti narkoba haruslah seimbang,” paparnya.
Bagi Ranggi Hardian (22), Pemenang Putri Duta Anti Narkoba 2016, tahun ini banyak sekali program bagus dari Granat yang diberikan oleh finalis 2016, berupa materi public speaking.
”Saya bangga, tahun ini orang-orangnya bagus-bagus, dan pasti menghasilkan generasi yang bagis dan harapannya jauh lebih bagus dari tahun sebelumnya.
”Meskipun ada kesibukan masing-masing, tapi haruslah konsisten dan tegas. Dan menjalankan tanggung jawab sebaik mungkin. Sosialisasi juga perlu ditambah, mungkin dengan cara lain agar lebih cepat tersampaikan khususnya generasi muda,” paparnya
Ranggi berharap adanya kekompakan secara teamwork, dalam membentuk program kerja yang lebih baik.
Arie Soeripan, Ketua DPC Granat Surabaya mengatakan untuk tahun ini public speaking juga menjadi tolak ukur penilaian. Adanya pemberlakuan tersebut didukung dengan adanya kegiatan FGD ( Focus Grup Discussion) untuk para finalis.
”Penampilan mereka harus meyakinkan karena mereka akan banyak berhadapan dengan masyarakat, dan mereka merupakan perpanjangan tangan dari Granat untuk sosialisasi kepada masyarakat,” ungkapnya.
Pemenang pertama Putri Duta Anti Narkoba Surabaya 2016, dimenangkan oleh Cindy Arta Purbasari, dilanjutkan dengan Runner Up ke 2 dimenangkan oleh Devy Mulia Sari, dan Juara ke 3 dimenangkan oleh Sri Indra Kurnia.
Semantara itu untuk kategori putra, pemenang pertama dimenangkan oleh Aristanto Prambudi, Runner Up kedua diraih oleh Ersadio Rahman, dan pemenang ketiga diraih oleh Faruq Al Azmi.(*)