Miris! Anto Selalu Diusir Warga Karena Autis, Terakhir Sang Ibu Meninggalkannya
Dalam setahun terakhir, Erwantoni harus pindah rumah delapan kali.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Wahid Nurdin
Erwantoni mengurungkan niatnya untuk mengobati anak sulungnya itu. Erwantoni dan keluarga sempat pindah ke Bengkulu di tahun 2001.
Tujuh tahun di Bengkulu, Erwantoni bekerja sebagai penjual makanan ringan.
Selama di Bengkulu, Erwantoni mengaku menyekolahkan Anto di sekolah luar biasa (SLB). Masa kontrak kerja habis, Erwantoni pulang kembali ke Lampung.
Ia tak memiliki pekerjaan tetap. Untuk menyambung hidup istri dan dua anaknya, Erwantoni menjadi juru parkir di daerah Telukbetung.
Tahun lalu, kata dia, istrinya pergi meninggalkan dirinya dan Anto. Alasannya, sang istri sudah tidak sanggup mengurus Anto.
“Istri membawa anak saya yang kecil pulang ke rumah orangtuanya di Pringsewu,” kata Erwantoni.
Tinggallah Erwantoni seorang diri mengurus Anto yang hingga kini tidak bisa bicara lancar. Anto hanya bisa mengeluarkan kata ha.. ha…
Kesehariannya, Anto memang sering teriak-teriak. Perilaku Anto ini dianggap warga mengganggu. Karena itulah, mereka tinggal berpindah-pindah karena warga tidak menerima kehadiran Anto.
Pada saat tinggal di rumah kontrakan di Gang Sumur 3, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Telukbetung Utara, Erwantoni disuruh pergi oleh warga sekitar sekitar dua minggu lalu. Erwantoni bingung.
Kebetulan ada temannya yang menyarankan Erwantoni membawa anaknya ke panti Rumah Harapan Baru.
Erwantoni membawa anaknya ke tempat itu untuk sementara. Pada saat itu, tutur dia, pihak Dinas Sosial Bandar Lampung sempat berjanji akan membawa Anto ke panti milik pemerintah dan merawat Anto.
“Kepala dinasnya ngomong di koran mau membantu pengobatan anak saya di panti pemerintah. Tapi sampai sekarang tidak pernah terjadi. Jujur saya kecewa,” ungkapnya. Karena tidak ada respons dari pemerintah, Erwantoni mencari kontrakan baru.
Dapatlah ia rumah kontrakan di Jalan Pangeran Diponegoro, Gang KKB, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Telukbetung Utara. Erwantoni mengatakan, ia masuk ke rumah kontrakan itu pada Jumat (20/5/2016) siang.
Erwantoni mengaku, sudah memberitahu ke pemilik kontrakan akan tinggal dengan anaknya yang menderita autis. Pemilik kontrakan menerima dirinya tinggal. Erwantoni meninggalkan Anto seorang diri terkunci di rumah tersebut sementara dia pergi bekerja menjaga parkir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.