Curhatan Polisi Eksekusi Rumah Warga Kebonharjo: Saya itu Mau Nangis Lihat Rumah Dirobohkan
Warga Kebonharjo, Kota Semarang saat ini mengosongkan rumah mereka yang akan dirubuhkan oleh PT KAI.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Warga Kebonharjo, Kota Semarang saat ini mengosongkan rumah mereka yang akan dirubuhkan oleh PT KAI.
Sebelas warga yang diamankan polisi karena bentrok saat eksekusi rumah juga sudah dipulangkan.
Namun berbagai pertanyaan muncul pasca bentrokan yang melibatkan anggota polisi dan warga Kebonharjo terkait tindakan refresif polisi saat penggusuran.
Berapa "uang pengamanan" yang dikucurkan PT KAI kepada 1.100 anggota polisi yang mengamankan jalannya eksekusi rumah warga Kebonharjo?
Dari hasil wawancara Tribun Jateng (Tribunnews.com Network) dengan anggota Polrestabes Semarang yang enggan disebut namanya, pria ini menyebut tak ada "uang lelah" sepeser pun yang didapat saat pengamanan eksekusi rumah warga Kebonharjo.
"Sebenarnya malas (pengamanan) mas, tidak ada uangnya," ujar anggota polisi itu kepada Tribun Jateng, Senin (23/5/2016).
Menurutnya, bukan karena tidak adanya uang lelah itu yang membuatnya malas, namun faktor kemanusiaan.
"Saya itu mau nangis mas waktu eksekusi, tekanan batin. Lihat warga yang rumahnya dihancurkan begitu, rasanya berat mas," katanya.