2000 Mahasiswa STP Bandung Jadi Duta Antinarkoba
Selain itu, katanya, mahasiswa STP juga harus bisa bepartisipasi dalam pemberantasan narkoba di lingkungannya.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebanyak 2000 mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung berkomitmen untuk tidak menggunakan narkoba. Para Mahasiswa itu pun nantinya akan menjadi duta antinarkoba pariwisata.
Komitmen itu dituangkan para mahasiswa dengan menandatangani sebuah kertas pada acara sosialisasi bahaya narkotika bagi generasi muda di Dome Malabar Kampus STP Bandung, Jalan Setiabudi, Kecamatan Cidadap, Selasa (24/5/2016).
Adapun sosialiasi itu merupakan kerjasama Kementerian Pariwisata dengan BNN.
Informasi yang dihimpun Tribun, kegiatan belajar dan mengajar di STP Bandung ditiadakan ketika acara berlangsung. Hal itu dilakukan agar mahasiswa, tenaga pengajar, dan karyawan STP memahami dan menjauhkan diri dari bahaya narkoba setelah mengikuti kegiatan sosialiasi itu.
"Kampus kami berkomitmen dan konsisten untuk memberantas narkoba dan kampus kami bebas narkoba karena kami dari awal mahasiswa baru itu sudah difilter. Jadi mahasiswa yang terindikasi narkoba kami tidak terima walau nilai tinggi," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan STP Bandung, Zulkifli Harahap, kepada wartawan.
Zulkifli menambahkan, pihaknya cukup tegas memberikan sanksi terhadap mahasiswa yang terindikasi mengkonsumsi narkoba.
Setiap mahasiswa yang terindikasi menggunakan narkoba akan dikeluarkan dari kampus. Hal itu pun telah disepakati orang tua dan mahasiswa pada tahap pendaftaran.
"Inilah komitmen kami dan terus menerus kerjasama untuk membina lebih dalam lagi," ujar Zulkifli.
Ketua STP Bandung, Anang Sutono, pun berharap, kegiatan tesebut bisa menjadi sarana pendidikan dalam menciptakan generasi emas Indonesia sehat tanpa narkoba.
Selain itu, katanya, mahasiswa STP juga harus bisa bepartisipasi dalam pemberantasan narkoba di lingkungannya.
"Narkoba itu berbahaya di setiap sendi kehidupan terutama di lingkungan kampus," ujar Anang. (*)