Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ridwan Kamil: Pilih Walikota Jogja yang Punya Inovasi

Yogyakarta sedang sibuk dengan persiapan pemilihan Walikota barunya. Beberapa nama mulai muncul baik dari jalur independen maupun partai.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ridwan Kamil: Pilih Walikota Jogja yang Punya Inovasi
ist
Ridwal Kamil 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Yogyakarta sedang sibuk dengan persiapan pemilihan Walikota barunya. Beberapa nama mulai muncul baik dari jalur independen maupun partai.

Beberapa diantara mereka bahkan sudah mulai menggalang dukungan dengan mengumpulkan KTP dari para pendukungnya.

Tapi sebenarnya sosok seperti apakah yang cocok untuk memimpin Yogyakarta agar bisa maju ke arah lebih baik.

Dan wajah Yogyakarta seperti apakah yang seharusnya dibentuk oleh Walikota Yogyakarta yang baru nantinya.

"Pilih pemimpin yang berinovasi karena potensi Jogja luar biasa. Jangan pilih yang tidak punya inovasi."

"Dan lagi, pemimpin harus membangun Jogja bersama rakyat Jogja," ujar Ridwan Kamil ketika ditanya oleh Tribun Jogja saat menghadiri Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) saat pararel session II, Politik Berkemajuan, bertajuk Pemerintah Daerah dan Pembangunan Nasional: Perspektif Good Governance, Selasa (24/5/2016), di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Pemimpin dan pengikut, bedanya ada pada inovasi. Emil menceritakan bahwa Presiden Jokowi menyuruh para Walikota untuk berinovasi dan jangan terlalu mengurus urusan rutin.

Berita Rekomendasi

Karena ketika mengurus urusan rutin, waktu akan cepat berlalu, namun ketika mampu untuk berinovasi, inovasi itulah yang akan menjadi jejak dari kepemimpinan seseorang.

Pemimpin menurutnya juga harus berpikir seperti warga. Karena apa yang seharusnya terbentuk dalam daerah adalah wujud dari keinginan rakyat.

Hal-hal seperti pembuatan KTP yang dikirim ke rumah warga adalah salah satu bentuk dari kemudahan yang tentunya jadi keinginan warga karena selama ini mengurus KTP terkadang membutuhkan waktu yang lama dan membuat seseorang harus ijin dari pekerjaannya.

"Indonesia sebenarnya bisa, hanya saja kurang kompak. Indonesia malas membaca dan menulis tapi sering ngrumpi."

"Indonesia negeri indah yang banyak masalah. Jangan salahkan Indonesia, tapi salahkan manusia yang hidup di jamannya, yang terkadang memicu masalah yang ada di Indonesia," ujar Emil.

Kang Emil juga menjelaskan bahwa pemimpin sebenarnya ada empat yaitu pemimpin yang diikuti rakyatnya karena sabdanya, pemimpin karena dia dapat menaklukan negeri, pemimpin yang dapat membebaskan revolusioner, dan pemimpin yang seperti orang kebanyakan.

Pemimpin yang seperti orang kebanyakan itulah yang terjadi pada masa sekarang.

"Rakyat tak lagi cari pemimpin yang seperti nabi. Tapi mereka cari pemimpin yang seperti orang kebanyakan, namun mampu untuk memimpin," terangnya. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas