Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Rogo, Mempertahankan Ludruk Suroboyoan Agar Tak Tersuruk

"Andai orang-orang tahu saat ini seni Ludruk sangat memprihatinkan. Saya sangat sedih," Cak Rogo membagi kecemasannya soal masa depan ludruk.

Penulis: Monica Felicitas
Editor: Y Gustaman
zoom-in Cak Rogo, Mempertahankan Ludruk Suroboyoan Agar Tak Tersuruk
Surya/Monica Felicitas
SENIMAN LUDRUK - Cak Rogo dan cucunya di pelataran Gedung Pringgodani, Kampung Seni Taman Hiburan Rakyat Surabaya, Kamis (21/3/2016). 

Ia mengapresiasi bantuan Pemerintah Kota Surabaya yang memberikan fasilitas serta distribusi anggaran untuk kemajuan kesenian di kampung seni Taman Hiburan Rakyat Surabaya.

Belum afdal jika tak ada pementasan ludruk di Taman Hiburan Rakyat. Tanpa ludruk, ketoprak, wayang orang, wayang kulit, jangan sebut ini Taman Hiburan Rakyat. "Terserahlah taman apa gitu," kata dia.

Ludruk akan selamanya bertahan selama pelaku seninya ada dan mau mempertahankan. Cak Rogo tak pernah berpikir kampung seni justru menjadi kubur terakhir bagi ludruk, dan seni tradisional Surabaya lainnya.

"Sampai mati, sampai titik darah penghabisan. Saya akan berjuang demi kesenian Suroboyo, ludrukan," janji pria yang 35 tahun usianya untuk ludruk dan masa depannya bertahan.

Cak Rogo mengingatkan ludruk lewat kidungnya, "Nok Banyu Urip tuku jeruk, nok Kalidami tuku nongko. Mumpung jek urip nanggapo ludruk, besok nek mati ben munggah suwargo."

Berita Rekomendasi
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas