TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Komandan Distrik Militer (Dandim) 0605 Subang, Letkol Infanteri Budi Mawardi mengaku tak habis pikir Kabupaten Subang belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana (BPBD).

Bahkan dia mengaku sempat menegur sejumlah kepala dinas di Subang terkait hal itu.

"Saya petakan dulu potensi bencana di Subang. Lalu saya tanya ke pak bupati, ada BPBD tidak dan ternyata belum ada," ujar Budi saat dihubungi Selasa (24/5), seraya terkaget-kaget karena potensi bencana di Kabupaten Subang tinggi.

"Saya sempat marah sama sejumlah kepala dinas, kok BPBD belum dibentuk. Penanganan bencana di Subang sejak kemarin di lapangan kacau. Tidak ada koordinasi siapa melakukan apa," ujar dia.

Ia menilai kebutuhan BPBD di Subang sangat perlu mengingat potensi bencana di kota nanas itu cukup besar.

Terbukti dengan bencana banjir bandang yang menewaskan lima orang warga Kampung Cihideung Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak.

"Kan kebuktian sekarang ada bencana. Saya merasa BPBD sangat diperlukan," ujarnya.

Ia berharap BPBD Subang segera dibentuk secepatnya untuk meminimalisir dampak terjadinya bencana.

"Saya harap pak gubernur untuk menyikapi kondisi di Subang. Jika ada hal yang membuat BPBD belum terbentuk, kami minta kejadian di Cisalak ini jadi referensi betapa BPBD ini sangat dibutuhkan," ujarnya.

Sejak Senin (23/5), ia bersama anggotanya, tim SAR, Tagana dan personil Polres Subang bersiaga di lokasi kejadian.