Ini Penyebab Gelombang Tinggi Laut Selatan
Adanya perbedaan tekanan udara yang cukup tinggi antara dua belahan bumi yaitu utara dan selatan khatulistiwa menyebabkan kecepatan angin yang berhemb
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNJOGJA.COM JOGJA - Adanya perbedaan tekanan udara yang cukup tinggi antara dua belahan bumi yaitu utara dan selatan khatulistiwa menyebabkan kecepatan angin yang berhembus di di selatan termasuk perairan jawa naik.
Indah Retno Wulan, prakirawan Stasiun Cuaca BMKG DIY menjelaskan hal tersebut yang menyebabkan gelombang laut selayan sempat naik dan merusak beberapa bangunan di sepanjang pantai wilayah Gunungkidul.
"Di utara tekanan udaranya 1000 Hektopascal sementara di selatan 1022, tekanan berbeda ini mempengaruhi kecepatan angin termasuk di perairan selatan Jawa yang bisa mencapai 38 km/jam. Keadaan ini ditambah juga dengan adanya suhu rendah di selatan Sumatera," urai Indah, Rabu (25/5/2016).
Selain itu ada pula beberapa faktor lain seperti badai yang terjadi di teluk benggala yang mencapai 990 Hektopascal menjadikan tekanan udara di wilayah utara sempat semakin rendah pada beberapa hari belakangan.
Keadaan juga makin parah karena bersamaan dengan fenomena bulan purnama yang membuat air laut pasang.
"Bulan purnama saja sebenarnya biasa, air laut pasang tapi kebetulan kecepatan angin tinggi, terjadilah gelombang besar kemarin," tambahnya.
Dia meminta masyarakat dan wisatawan yang berwisata ke pantai untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Tinggi gelombang di pantai selatan sendiri mencapai 3-5 meter dalam beberapa waktu terakhir, sehingga menyebabkan kerusakan beberapa bangunan yang ada di pinggir pantai di Gunungkidul.
Sementara hari ini ada 5 orang dilaporkan terseret ombak Pantai Baron Gunungkidul. (*)