Kapolrestabes Semarang Buru 21 Pria Pemerkosa Gadis Kelas Enam Madrasah Ibtidaiyah
Kapolrestabes Semarang, Kombes Burhanudin, menjadikan prioritas kasus seorang siswi kelas enam madrasah ibtidaiyah yang diperkosa 21 pria.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kasus perkosaan 21 pria terhadap seorang siswi kelas enam madrasah ibtidaiyah di Kota Semarang menjadi perhatian khusus Polrestabes Semarang.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Burhanudin, mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti kasus tersebut meski belum ada laporan secara resmi.
"Sekarang belum ada laporannya, tapi nanti akan kami tindaklanjuti. Ini jadi perhatian," tegas Burhanudin kepada wartawan di Polrestabes Semarang, Senin (30/5/2016).
Mantan Kepala Sekolah Polisi Negara Purwokerto itu menegaskan pihaknya akan menangkap seluruh pelaku tak peduli apapun rintangannya.
"Kami akan segera bertindak, tidak pandang lagi. Kejar semua pelaku sampai titik darah penghabisan," Burhanudin menegaskan janjinya.
Kronologis
Puspa, bukan nama sebenarnya, siswi kelas enam madrasah ibtidaiyah di Kota Semarang menjadi korban pemerkosaan 21 orang pria.
Sebelum diperkosa, korban dipaksa menelan obat yang diduga pil koplo yang diberikan oleh pelaku. Berikut kronologis perkosaan yang dirilis Polrestabes Semarang.
Sekitar pertengahan April 2016 korban berkenalan dengan seorang pria bernama Upik. Upik merupakan penjual mencawak (biawak) yang dikenalkan oleh rekan korban bernama Anis.
Selang dua pekan korban diajak bertemu oleh Upik. Selama dua pekan ini Puspa dan Upik intensif menjalin komunikasi melalui telepon seluler. Upik mengiming-imingi sejumlah uang kepada Puspa apabila korban mau bertemu dengannya.
Pada 7 Mei 2016, korban mendatangi warung mencawak milik Upik. Saat hendak pulang, Upik menahan korban dan berjanji akan mengajaknya jalan-jalan.
Keduanya pun berboncengan motor ke areal persawahan. Korban dipaksa masuk ke dalam gubug, di dalamnya sudah menunggu tujuh rekan Upik.
Korban dipaksa menelan obat yang diduga pil koplo. Ketujuh rekan Upik lalu bergantian memperkosa korban hingga Subuh. Setelah puas, ketujuh pria pergi meninggalkan korban di gubuk.
Upik lalu menjemput korban dan mengantarnya pulang ke rumah. Korban tak berani menceritakan kejadian itu kepada ayahnya lantaran diancam akan dibunuh Upik.
Pada 12 Mei 2016, Upik mengajak korban bertemu di warung miliknya. Korban lalu diajak ke sebuah gubuk dekat depo penjualan pasir. Di lokasi ini, 12 rekan Upik telah menunggu dan kembali memperkosa Puspa.
Hingga subuh, korban yang sudah tak sadarkan diri dijemput dan diantar Upik pulang ke rumahnya.
Dua hari berselang, korban diperkosa oleh dua orang pemuda yang juga rekan Upik di sebuah gubuk pembuatan batu bata.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.