Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konvoi Bawa Minyak Ilegal, 18 Warga Jambi Diamankan Polda Sumsel

Sebanyak 18 warga Jambi yang terdiri dari sembilan sopir dan sembilan kernet diamankan Unit IV Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel, Minggu (

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Sugiyarto
zoom-in Konvoi Bawa Minyak Ilegal, 18 Warga Jambi Diamankan Polda Sumsel
SRIPOKU.COM/REFLY PERMANA
ilustrasi 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG --- Sebanyak 18 warga Jambi yang terdiri dari sembilan sopir dan sembilan kernet diamankan Unit IV Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel, Minggu (29/5) dini hari.

Ke-18 warga tersebut diamankan saat berada konvoi melintasi Jalan Lintas Palembang - Jambi tepatnya di Bayunglincir Musi Banyuasin setelah terpergok mengangkut minyak ilegal menggunakan sebanyak sembilan mobil yang terdiri dari tujuh L300 dan dua truk.

Dari penangkapan tersebut, setidaknya berhasil diamankan barang bukti minyak sebanyak 40 ton serta sembilan mobil yang digunakan untuk mengangkut minyak.

Kasubdit IV Tipidter, AKBP Tulus Sinaga melalui Kanit IV, Kompol Suryadi mengatakan, ke-18 orang tersebut berhasil diamankan setelah terpergok membawa minyak mentah ilegal yang baru saja diambil dari Bayunglincir.

"Mereka sedang konvoi menggunakan dua unit truk dan tujuh mobil jenis L300 membawa minyak mentah secara ilegal dari Musi Banyuasin," ungkapnya saat ditemui di Polda Sumsel, Senin (30/5/2016).

Dari hasil pemeriksaan awal, dikatakan Suryadi, minyak tersebut dibeli dari tempat pengeboran sumur-sumur tua di Musi Banyuasin.

Berita Rekomendasi

Kemudian, akan dikelola menjadi bahan bakar jenis solar dan dijual kembali ke daerah Jambi.

"Semua pelaku hanya pesuruh. Kemungkinan akan kita pulangkan namun tetap wajib lapor. pemiliknya yang masih kita buru," terangnya.

Sementara itu, Yanto (34), seorang sopir mengatakan, membawa minyak mentah dari Bayunglincir Musi Banyuasin yang dibeli dari warga seharga Rp 3.200 per liter dan akan dijual kembali dengan harga Rp 4.000.

"Minyak itu hasil sulingan warga dan rencananya mau dijual ke Tungkal Jambi. Dan saya sudah enam kali membawa ke Jambi," ungkapnya.(Welly Hadinata)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas