TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hati-hati menyetujui ajakan orang tidak dikenal atau baru dikenal. Bila tidak waspada, kejadian dialami sopir ekspedisi, Saiful bisa terulang.

Saiful diculik oleh enam orang di Situbondo. Sebagaian dari penculiknya adalah orang yang baru dikenalnya.

Enam pelaku ini mencampur makanan yang disantap Saiful dengan kecubung. Saiful yang dalam kondisi teler dibuang di hutan Gunung Ijen.

"Kami baru menangkap tiga orang pelaku. Tiga orang lainnya masih buron," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (3/5/2016)

Rencana pembajakan truk nopol B 8345 UDX sudah tersusun secara matang. Kejadian ini bermula saat korban yang sudah tiba di Asembagus dihubungi oleh pelaku sekaligus sopir ekspedisi baru, Rifai.

Dalam pembicaraan via telepon ini, Rifai berniat berangkat bersama korban ke Bali. Tersangka Rifai mengemudikan truk nopol N 9603 UD.

Tersangka dan korban sepakat bertemu di sebuah warung. Tanpa rasa curiga, korban yang baru turun dari truk langsung menyantap sate dan kopi yang disuguhkan tersangka.
Ternyata telah mencampur sate dan kopi dengan kecubung. Akibatnya korban langsung teler.

Melihat korban teler, Rifai menghubungi lima tersangka lain. Para tersangka ini datang ke lokasi mengendarai mobil Avanza. Tubuh korban yang dalam kondisi teler langsung diangkut ke mobil dan dibuang di hutan Gunung Ijen.

Argo menambahkan para tersangka ini dijerat pasal berlapis. Selain dikenakan pasal tentang pencurian disertai kekerasan (curas), para tersangka juga dijerat pasal penggelapan. Sebab, para tersangka ini juga kompak menggelapkan truk yang dikemudikan Rifai.

"Kami menemukan seluruh barang bukti (BB) Tumpang, Kabupaten Malang," tambahnya. (Zainuddin)