Universitas Ini Siapkan Varietas Lada Unggulan dari Bangka Belitung
UBB lebih dahulu akan mempatenkan bibit lada hasil pengembangan dari bibit lada lokal yang telah direkayasa
Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Bangka Pos Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Universitas Bangka Belitung akan ikut mendorong masyarakat menyiapkan diri pascapertimahan di Bangka Belitung.
Salah satunya yakni ikut mengembangkan berbagai potensi pertanian seperti lada Bangka Belitung yang cukup tinggi permintaanya di luar negeri.
Rektor UBB Dr Ir M Yusuf M.Si Selasa (31/5/2016) mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tiga jenis bibit lada varietas unggul untuk memenuhi bibit lada di Bangka Belitung.
UBB lebih dahulu akan mempatenkan bibit lada hasil pengembangan dari bibit lada lokal yang telah direkayasa.
Setelah mendapatkan hak paten maka bibit ini akan dikembangkan oleh Fakultas Pertanian UBB dengan ditanam diareal kampun UBB.
Selanjutnya UBB akan bekerjasama dengan para petani maupun pemerintah daerah untuk menyebar bibit unggulan ini ke petani.
"Bulan Juni mendatang sudah mulai kita tanam diareal UBB," kata Yusuf.
Ditambahkannya bibit lada unggul yang dikembangkan UBB ini salah satunya keunggulannya mampu menghasilkan enam kilogram lada kering setiap pohon saat panen.
Selain itu lada tersebut tahan akan hama dan virus penggangu yang kerap menjadi momok bagi petani lada.
"Nantinya petani dipersilahkan membeli bibit lada unggulan dikita yang akan memiliki sertifikat," katanya.
Sangat disayangkan lada dari Bangka Belitung yang dikenal dengan nama Muntok White Peppers yang sangat tinggi permintaannya di dunia tak mampu dipenuhi oleh petani Bangka Belitung.
Banyak permasalahan penyebabnya seperti kekurangan lahan akibat petani tradisional yang menggunakan sistem ladang berpindah.
Kemudian petani kurang maksimal dalam mendapatkan hasil panen karena bibit yang kurang baik, terserang penyakit dan virus.
"Untuk itulah kita melakukan penelitian mengembangkan bibit lada unggulan sedangkan mengenai lahan sebenarnya petani tidak perlu berpindah-pindah sebab lahan yang ditanami lada bisa digunakan berulang dengan diolah lebih dahulu," katanya.