'Penentang Pancasila Harus Dicabut Status Kewarganegaraannya'
Peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2016, aksi damai digelar sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan Kota Banjarmasin.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMSIN - Peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2016, aksi damai digelar sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan Kota Banjarmasin, Rabu (1/5/206) siang.
Orasi kebangsaan dilakukan sekitar 70 mahasiswa gabungan dari beberapa organisasi kemahasiswaan di Banjarmasin di bundaran Kantor Pos Besar Jalan Lambung Mangkurat.
Mereka terdiri dari DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banjarmasin, DPC Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Banjarmasin, DPC Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Banjarmasin, DPC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banjarmasin.
Dalam orasinya, mereka menyatakan mendukung langkah Presiden Joko Widodo menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila dan mendukung Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.
"Banyak sekarang kelompok yang menentang nilai-nilai Pancasila. Yang mendukung, mereka harus dicabut kewarganegaraannya," tegas Muhammad Firdaus, koordinator aksi yang juga mahasiswa jurusan hukum STIHSA Banjarmasin ini. (*)