14 PSK di Mojokerto yang Mangkal di Warung Digaruk, Ada yang Bawa Bayi Umur 4 Bulan
Razia PSK mendekati bulan Ramadan dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto. Perburuan di warung-warung itu mendapat 14 PSK.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Razia PSK mendekati bulan Ramadan dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto. Perburuan di warung-warung itu mendapat 14 PSK.
Perburuan petugas Dinsos Kabupaten Mojokerto itu dilakukan sejak siang hingga sore hari. Perburuan petugas Dinsos Kabupaten Mojokerto itu dilakukan di delapan titik, mulai dari Kecamatan Mojosari hingga Kecamatan Pacet.
Para petugas mencari keberadaan PSK di warung-warung yang selama ini dijadikan tempat prostitusi terselubung.
Petugas Dinsos yang dibantu anggota Denpom harus masuk ke dalam warung dan menginterogasi perempuan di sana.
Di Desa Mojosari Kecamatan Mojosari, ada tiga PSK yang dibawa ke mobil petugas. Namun sebelum dibawa, mereka sempat adu mulut dan berdalih hanya makan di sana.
Ketika dibawa ke mobil, ada PSK yang tak mau digiring dan sempat berpegangan di pohon. Namun ketika petugas merayu PSK bahwa dia akan didata di kantor Dinsos Kabupaten Mojokerto, dia mau ikut.
Lalu di Dusun Putat Desa Mojorejo Kecamatan Jetis, petugas menelusuri beberapa perempuan yang diduga nyambi sebagai PSK di warung makan.
etugas akhirnya mendapatkan satu PSK yang saat itu menggendong anaknya yang baru berusia empat bulan.
Di dalam mobil, PSK bernama Siti Aminah itu mengaku bahwa dia memang tak punya keterampilan apa-apa selain mengasuh anak.
Dia juga sudah lama tak mendapat nafkah lahir dari suaminya, karena ditinggal pergi.
"Saya juga punya tanggungan tiga anak, termasuk anak saya yang masih kecil ini," urainya.
Dia berharap petugas Dinsos Kabupaten Mojokerto hanya mendata dan memulangkannya ke rumahnya di Desa Pager Luyung Kecamatan Gedeg.
"Lebih baik saya dilepas saja dan bekerja seperti ini. Soalnya saya memang tak punya keterampilan apa-apa," ujarnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Sedangkan Kepala Dinsos Kabupaten Mojokerto, Hariyono menjelaskan, pada razia ini memang ada 14 PSK yang terjaring.
Razia yang digelar Dinsos ini merupakan antisipasi penyebaran PSK setelah penutupan lokalisasi di Kota Mojokerto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.