Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Larangan Jualan di Trotoar dan Bahu Jalan Taman Bungkul Berkaitan UN Habitat

Mulai minggu ini juga nanti tenda akan dirapihkan, mau diganti. Istilahnya ini grebek Suro, terutama dari kebersihan

Penulis: Monica Felicitas
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan Wartawan Surya Felicitas Monica

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua Paguyuban PKL Trisula Taman Bungkul, Soebakrie Siswanto menilai regulasi larangan PKL yang berjualan di area trotoar dan bahu jalan di kawasan Taman Bungkul Surabaya merupakan upaya penertiban jelang UN Habitat

"Ini tindakan pemerintah yang juga merupakan upaya penertiban jelang UN Habitat yang akan dihadiri oleh 169 negara yangvakan berkunjung ke beberapa destinasi di Surabaya, termasuk Taman Bungkul," katanya kepada Surya, Jumat (3/5/2016).

Dikatakannya, saat ini Taman Bungkul tidak hanya dikenal di skala nasional tapi internasional.

"Mulai minggu ini juga nanti tenda akan dirapihkan, mau diganti. Istilahnya ini grebek Suro, terutama dari kebersihan," paparnya

Sebagai Ketua PKL dan masyarakat Surabaya, ia mengatakan sangat mengerti persiapan besar yang dilakukan Surabaya, untuk menyambut tamunya.

"Ya ibarat saja kita mau kedatangan tamu. Pastinya kira kerja bakti apalagi orang-orang penting. Kami sebagai anak manut kalau memang itu target pemerintah kota," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan para PKL aksesories yang sebelumnya berjualan di trotoar dan bahu jalan, hingga saat ini pun masih berjualan tetapi bergabung dengan PKL penjual makanan, pada malam hari.

Saat ditanya sampai kapan mereka bergabung dengan PKl makanan, Siswanto tidak bisa memastikan.

"Ibarat orang jualan tidak berawal tidak berakhir. Karena kita juga masih dalam tahap pembelajaran, karena tidak bisa dipungkiri ini kepentingan nasional," katanya.

Baginya karena ini melibatkan kepentingan bersama, antara nasib pedagang PKL dan performa Pemkot Surabaya, diperlukannya aturan yang di 'dok' berasaskan kenyamanan bersama.

"Kita datang kita membawa konsep, karena kami juga bergerak berdasarkan perda. PKL tidak goblok, kita juga harus bekerjasama dengan pemerintah,' katanya.

Siswanto menambahkan, dijadwalkan dalam minggu pertama bulan Juni ini, Taman Bungkul Surabaya akan mengadakan recovery dalam rangka menghadapi UN Habitat.

Hal yang akan dilakukan adalah pengecatan ulang, pembersihan kawasan, pembenahan terop dan penataan PKL makanan, dan pembenahan paving yang tidak merata.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas