Warga Kampung Bugis Memulai Ziarah Makam dengan Menyiram Kembang dan Air Suci di Makam Tertua
Menurut dia, tujuan dari nyekar sendiri tidak lain adalah syiar agama Islam. Apabila, dengan nyekar adalah untuk mengingatkan diri pada kematian.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ratusan orang warga Kampung Bugis melakukan ziarah kubur atau nyekar menjelang bulan suci Ramadan.
Mereka melakukan long march dari masjid di Jalan Pendidikan Denpasar Bali hingga ke Makam jalan tersebut.
Menariknya, nyekar dimulai dengan menyiram kembang dan air suci dari makam tertua di kuburan atau Setra tersebut.
"Kami mulai dengan doa, dan menabur bunga dan air untuk Isa Lama (Slamet, dalam bahasa Jawa) atau bahasa arabnya ialah Syech Abdullah Hanafi dan Istrinya Umi Klusum, yang membawa awal-awal orang Bugis di Bali," kata Muhammad Nufatah, Sesepuh Kampung Bugis Denpasar Bali, Sabtu (4/6/2016).
Menurut dia, tujuan dari nyekar sendiri tidak lain adalah syiar agama Islam. Apabila, dengan nyekar adalah untuk mengingatkan diri pada kematian. Dan sekaligus, adalah bentuk ketakwaan serta panjatan doa untuk pendahulu-pendhulunya.
"Kita tidak bisa menolak, jika akan juga berada di sini (kuburan) dan akan menuju ke kematian. Ini juga bagian mengingat saudara-saudara kita dulu," tukasnya. (ang)