Ritual Mandi Kembang di Sendang 'Widodaren' Hingga Memberi Makan Monyet
Bunga melati, minyak melati, kembang setaman tujuh rupa, dan kembang joyo kusumo ditata rapi dalam sebuah wadah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Bunga melati, minyak melati, kembang setaman tujuh rupa, dan kembang joyo kusumo ditata rapi dalam sebuah wadah.
Ya, itulah persiapan utama untuk melakukan ritual. Ritual ini dilakukan di Sendang ‘Widodaren’, Taman Wisata Wendit, Pakis, Kabupaten Malang, Sabtu (4/6/2016).
Terlihat dua orang, laki-laki dan perempuan menunggu dimulainya sebuah ritual. Bagaimana tidak, merekalah sebagai pasangan suami istri yang akan ritual kali ini.
Sang pemandu ritual, Mbah Soleh (42) telah siap dengan segala persiapan ritual.
Khas dengan pakaian adat, ia terlebih dahulu melakukan ritual pertama. Ritual kali ini merupakan ritual mandi kembang.
Mbah Soleh terlihat membakar dupa, hingga tercium harum wangi khas dupa itu.
Suasana Sendang ‘Widodaren’ saat itu tenang. Kolam yang jernih berfungsi untuk mandi dan melakukan ritual.
Setelah Mbah Soleh melakukan ritual pertama, ia lalu memandikan laki-laki itu dengan macam-macam bunga yang telah dituangkan ke dalam wadah berisi air.
Dengan mulut membaca doa-doa, ia menyuruh si laki-laki meminum air yang ia ambil dari wadah itu dan menaruhnya ke dalam gelas kecil. Setengah dari air di gelas itu, diminum oleh si perempuan.
Selang beberapa menit, si laki-laki dimandikan. Proses memandikan ini bertujuan untuk membuang aura buruk, membuang sial.
Setelah proses memandikan selesai, si laki-laki baru diperbolehkan meminta meminta hajat (keinginan).
Untuk ritual yang kedua ini, si laki-laki harus masuk ke dalam kolam. Mbah Soleh menuntun si laki-laki untuk mengucapkan kalimat khusus sebelum meminta hajat.
Sebanyak tiga kali si laki-laki menenggelamkan badannya ke dalam kolam. Setelah semua prosesi selesai, si perempuan diperbolehkan menyusul si laki-laki untuk masuk ke dalam kolam.
Mbah Soleh mengatakan, setelah prosesi ini selesai mereka harus memberi makan monyet yang ada di Taman Wisata Air Wendit.
“Wajib harus memberi makan monyet. Memberi makan monyet ini bisa dilakukan ketika akan pulang,” tutur Mbah Soleh kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Prosesi ritual yang dilakukan kali ini untuk mengabulkan permintaan dari tamu.
Tidak banyak yang melakukan ritual seperti ini, sesuai permintaan dari yang mau melakukan ritual. “Kalau ini tadi, si laki-laki pas wetonnya,” imbuh dia.
Di Sendang ‘Widodaren’, juga sering diadakan ritual yang mengundang paranormal sesepuh, Mbah Rama Budi. Biasanya tamu yang ingin beritual datang dari luar kota.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.