Warga Atapupu Digegerkan Temuan Mayat Pria Mengapung di Tengah Laut
hasil visum luar oleh dr Mega di RSUD Atambua, mayat kemungkinan sudah 1 minggu lebih di dalam air karena wajahnya tidak bisa dikenali
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Pos Kupang Frederikus Riyanto Bau
TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Tiga orang nelayan asal Atapupu, Kabupaten Belu yang akan melaut, Sabtu (4/6/2016) sore sekitar pukul 16.30 Wita menemukan mayat yang mengapung di sekitar perairan Sukaerlaran.
Jarak mayat ditemukan dengan bibir pantai diperkirakan 500 meter dan nelayan kembali ke darat dan menyampaikan kepada warga lainnya dan melaporkan ke polisi.
Salah satu warga setempat, Remigius Mali mengatakan, penemuan mayat tanpa identitas ini menggemparkan warga setempat.
Pasalnya, dalam sepekan terakhir ini ada dua kasus kematian akibat diterkam buaya.
Dikatakannya, tiga pemuda nelayan yang menemukan mayat tanpa identitas ini adalah tetangganya dan dan menyampaikan kepada dirinya.
Setelah mendapatkan informasi dari ketiga nelayan tadi, Remigius langsung melaporkannya ke pihak kepolisian untuk melakukan evakuasi korban.
"Mereka melihat ada satu titik di tengah laut yang dihinggapi binatang dan mereka berpikir sekumpulan ikan yang sedang melalap makanan. Setelah didekati ternyata mayat. Mereka lalu keluar dan menyampaikan ke saya," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Belu, Iptu Nyoman GAT Putra, yang dihubungi Pos Kupang, Minggu (5/6/2016) membenarkan adanya temuan mayat itu.
Menurutnya, mayat yang ditemukan itu berjenis kelamin laki-laki dan telah dilakukan visum luar di RSUD Atambua.
"Dari hasil visum luar oleh dr Mega di RSUD Atambua, mayat kemungkinan sudah 1 minggu lebih di dalam air karena wajahnya tidak bisa dikenali lagi," jelasnya.
Untuk tindakan dari kepolisian, lanjutnya, telah mencari informasi di Kecamatan Kakuluk Mesak dan menyampaikan jangan sampai ada warga yang anggota keluarganya.
Ditanya penyebab kematian korban yang diperikirakan berusia sekitar 30 tahun ini, Iptu Nyoman mengatakan belum bisa dipastikan.
"Dari pemeriksaan luar dokter, ada memar memar saja jadi belum bisa dipastikan memar karena apa," pungkasnya.