Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karya Seni Film Animasi Lokal Kalbar Luar Biasa

Pegiat Seni Teater Kalbar, Joseph Odillo Oendoen menuturkan, sejak 20 tahun silam hingga saat ini, khusus seni teater cukup berkembang

Editor: Sugiyarto
zoom-in Karya Seni Film Animasi Lokal Kalbar Luar Biasa
TRIBUNPONTIANAK/ TITO RAMADHAN
uplikan scene dalam Film Animasi Sekotak Harapan karya Polnep Animation (Potion). 

Walaupun ia khusus berbicara dalam dunia teater, sampai sekarang ia belum menemukan teater tradisional khusus untuk konten dayak.

"Tapi kalau cerita, kita berangkat dari situ dulu, kalau format untuk teater dayaknya itu seperti apa, proses itu nanti akan berjalan dengan sendirinya, ceritanya itu yang kita angkat," paparnya.

Di Sanggar Dapur Teater selama 30 tahun ini ia menggali kekayaan konten lokal yang ada. Baik dalam naskah penulisan, materi hingga dalam pementasan.

Melihat adanya film animasi yang mengangkat kearifan lokal, karya M Farisa Felani, ia melihat kondisi ini dapat terus dikembangkan agar dapat bersaing dengan konten lokal dari negara tetangga.

"Walaupun Upin Ipin itu juga karya anak Indonesia juga, tapi di produksi di Malaysia."

"Saya pikir ini bukan hanya di televisi saja, tapi kebutuhan anak-anak, termasuk cucu saya sendiri, kalau buka Hp yang ditonton itu Upin-Ipin," ungkapnya.

Ia mengapresiasi kepada pegiat film baik film cerita, dokumenter maupun animasi yang selama ini telah banyak berupaya mengangkat konten lokal Kalbar.

Berita Rekomendasi

"Berarti ada perkembangan. Yah mau tidak mau, bukan berarti kita harus mengemis kepada pemerintah."

"Tapi memang sangat pantas bagaimana pemerintah memberikan apresiasi dan ruang dan tempat, sehingga anak dan cucu, generasi kita tidak hanya melihat Upin-Ipin," ujarnya.

Namun, apa yang kita buat dapat mengangkat kearifan lokal kita sendiri, yang dapat menjadi pembelajaran dan kebanggan kita.

Apalagi dalam perkembangannya nanti, juga dapat mengangkat kearifal lokal daerah lain, tidak hanya seputar Sungai Kapuas.

"Saya pikir tidak bisa kita remehkan peran pemerintah. Pasti ada tantangan yang kita hadapi dalam Masyarakat Ekonomi Asean ini, masalah adanya serangan itu sah-sah saja."

"Yang sampai sekarang anak-anak kita, buka Hp apa yang dilihat, Upin-Ipin, inikan salah satu bagian, kita diserbu dengan konten luar negeri," jelasnya.

Sehingga, dengan adanya karya-karya yang dibuat para pegiat seni di Kalbar selama ini.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas