Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tinggi Gelombang Laut Sudah Menyamai Runway Bandara Ngurah Rai

Selama lima hari terakhir ini tinggi gelombang laut sudah menyamai runway di sisi barat Bandara Ngurah Rai Bali.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tinggi Gelombang Laut Sudah Menyamai Runway Bandara Ngurah Rai
Tribun Bali/Rizal Fanany
Gelombang pasang mengakibatkan genangan di sekitar Bandara Internasional Ngurah Rai, namun tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan. 

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Angkasa Pura I, Otoritas Bandar Udara Wilayah IV dan perusahaan maskapai kini siaga satu mengantisipasi banjir rob akibat air laut pasang menggenangi runway bandara setempat.

Apalagi selama lima hari terakhir ini tinggi gelombang laut sudah menyamai runway di sisi barat.

General Manager Angkasa Pura I Airport Internasional I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo mengatakan, pihak bandara selalu memperhatikan perkembangan gelombang air pasang, selain siaga untuk mengawasi jika air masuk ke runway.

"Yang paling utama adalah lampu penanda runway. Kalau kondisinya darurat dan diharuskan menutup bandara, kita berkoordinasi dengan seluruh petugas dan penanggungjawab penerbangan," ujar Trikora kepada Tribun Bali (Tribunnews.com Network), Rabu (8/6/2016).

Pengamatan Tribun Bali kemarin, tampak tinggi gelombang sudah setara dengan runway di sisi barat dan percikan air laut pasang yang menghantam tembok pemecah gelombang masuk ke runway.

"Ya, memang sudah ada pemecah gelombangnya. Hanya saja kita tetap pantau perkembangan cuaca di Bali selatan. Selain itu, dikabarkan saluran pembuang air luapan di runway tertutup pasir laut. Besok (hari ini) kita bersihkan," ujar Trikora.

Selain masuk ke runway, air laut juga hampir menggenangi batas garis pantai dan pagar bandara.

Berita Rekomendasi

Kepala Bidang Penerangan dan Informasi Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Wilayah III Denpasar, Nyoman Wiryajaya menjelaskan, Selasa (7/6/2016) dan Rabu (8/6/2016), gelombang diprediksi mencapai empat meter atau lebih.

"Amukan gelombang dan kecepatan angin hari ini (kemarin) dan besok (hari ini) mencapai puncaknya. Diprediksi akan berakhir hari Jumat (10/6/2016). Kami mengingatkan warga waspada dan berhati-hati," imbaunya.

Selain mulai membasahi runway Bandara Ngurah Rai, amukan gelombang juga menggerus Pantai Kuta dan Pantai Legian.

Kepala Bidang Observasi BMKG Provinsi Bali, Asrori menyatakan, secara astronomis air laut naik bisa disebabkan karena posisi bulan, bumi, dan matahari dalam keadaan konjungsi (sejajar) sehingga terjadi gravitasi tinggi.

Dan, besar kemungkinan air laut meluap pada saat pasang atau pagi hari.

"Secara astronomi dipengaruhi oleh hal tersebut," ujar Asori, Minggu (5/6/2016), seusai melakukan Hisab Rukyat di Pantai Jerman, Badung.

Dia menyebut faktor lainnya sebagai dampak tekanan rendah di wilayah Samudera Hindia sehingga membentuk angin yang cukup kencang dan memicu air laut pasang.

"Ada dua pengaruh secara astronomi bulan mati dan bulan purnama air laut akan pasang. Tekanan rendah di Samudera Hindia menyebabkan tiupan angin semakin kencang," urainya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas