Waspada Telur Busuk Jadi Olahan Bakso, Siomay, Hingga Warteg
Selain untuk campuran bakso, telur busuk biasa digunakan untuk olahan siomay, isian usus,cumi dan makanan lainnya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Ribuan telur busuk yang disita petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor rencananya digunakan untuk campuran pembuatan bakso.
Telus busuk tersebut akan dikirim ke penggilingan bakso di wilayah Pasar Bogor dan Pasar Kebon Kembang.
"Telurnya itu digiling bersama daging untuk pembuatan bakso," ujar Kabid Perdagangan Disperindag Kota Bogor, Mangahit Sinaga, saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (8/6/2016).
Pihaknya belum mengecek lebih lanjut hasil bakso yang menggunakan telur busuk. Sejauh ini Disperindah Kota Bogor baru sebatas melakukan investigasi awal dan belum mengecek bakso yang dibuat menggunakan telur busuk.
"Kita belum mengarah kesitu, jadi belum tahu bagaimana rasa dan baunya dari bakso yang menggunakan telur busuk," tutur dia.
Penggunaan telur dalam pembuat bakso akan rasa bakso menjadi lebih gurih. Bila yang digunakan adalah telur busuk, maka akan berbahaya bagi kesehatan.
Penggilingan bakso tersebut biasanya menjadi langganan para penjual bakso kecil. "Tempat penggilingan bakso beroperasi pada malam hari. Biasanya yang beli di situ pedagang bakso skala kecil," tambah dia.
Selain untuk campuran bakso, telur busuk biasanya digunakan untuk olahan siomay, isian usus, cumi dan makanan lainnya.
"Biasanya pedagang warteg untuk digunakan olahan makanan lain. Bila mengonsumsi telur busuk ini bisa berdampak pada kesehatan, seperti kulit gatal, batuk, panas dan demam. Sementara efek jangka panjang bisa menyebabkan kanker usus," tutur dia.
Telur busuk yang disita didapatkan dari seorang distributor asal Cimande, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berinisial ED.
Pihaknya telah berkordinasi dengan Dinas Pedagangan Kabupaten Bogor untuk menangani kasus ini.
"Nanti akan kita lakukan investigasi lanjutan, kalau kemarin yang bergerak hanya dua orang saja, nanti kita akan kembali lanjutkan dengan jumlah lebih banyak," terang dia.