Beredar Broadcast Akan Ada Tsunami di Laut Selatan, Ini Tanggapan BMKG Yogyakarta
pesan berantai di dunia maya yang mengatakan bahwa akan terjadi gempa di skala besar di laut selatan.
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM JOGJA - Pascagelombang pasang yang melanda laut selatan Jawa yang disusul dengan gempa di Sumatera Barat dan Sumbawa NTB menimbulkan spekulasi akan peluang munculnya bencana yang lebih besar.
Di antaranya juga muncul pesan berantai di dunia maya yang mengatakan bahwa akan terjadi gempa di skala besar di laut selatan maka sebagian besar Gunungkidul Bantul hingga Kulonprogo tersapu tsunami.
Pesan berantai yang sudah tersebar luas sejak kemarin tersebut berbunyi:
"Saat ini terjadi pasang dan gelombang tinggi di Selatan Jawa khususnya di Pantai Selatan Yogyakarta dengan tinggi ombak antara 4 - 7 meter. Kondisi diperkirakan akan berlangsung cukup lama. Sementara itu beberapa hari yang lalu terjadi gempa di atas 6.0 SR di barat Sumatera Barat dan pagi ini juga,terjadi gempa di selatan Bali 6.2 SR. Bagaimana kalau saat sekarang ini terjadi gempa megathrust? Sementara gempa di bawah 3 SR kerap terjadi.
Sebagai gambaran pada "Workshop Penguatan UPT BMKG dan BPBD dalam memahami rantai peringatan dini tsunami" di Yogyakarta, Senin, 14 September 2015 diungkapkan hasil kajian dan penelitian yang dilakukan oleh BMKG, potensi gempa di wilayah selatan Pulau Jawa memiliki sifat "slow earthquake" atau gempa yang hampir tidak terasa getarannya, namun potensi tsunami yang ditimbulkan cukup besar. Potensi Gempa di Selatan Jawa, gempa dengan magnitude 8.0 SR saja namun menyamai gempa dengan magnitude 9.0 SR di Sumatera.
Daerah yang kemungkinan terdampak tsunami, sesuai pemetaan yang dilakukan BPBD DIY pada 2012, yakni 10 desa dari tiga kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, 5 desa dari tiga kecamatan di Bantul, dan 18 desa di tiga kecamatan di Gunung Kidul.
Potensi dampak diasumsikan dari kemungkinan gempa bumi dengan magnitude 8.0 SR yang memicu gelombang tsunami dengan ketinggian 11 meter, serta memiliki potensi terjangan mencapai 2--3 kilo meter dari bibir pantai.
Maka berdasarkan referensi di atas serta kembali pada topik, melihat kondisi gelombang dan pasang saat ini maka bila terjadi gempa lebih dari 8 SR dan berakibat tsunami akan terjadi peningkatan tinggi gelombang tsunami lebih dari 15 meter dan jangkauan area terjangan mencapai akan mencapai lebih dari 5 kilometer...
Semoga tingkat kewaspadaan kita semakin tinggi...,".
Menanggapi informasi yang terlanjur tersebar luas dan meresahkan masyarakat tersebut Kepala BMKG Yogyakarta, Tony Agus Wijaya meminta masyarakat tetap tenang dan mengabaikan pesan tersebut.
"Info tentang gempa dan tsunami di atas, harap diabaikan, info tersebut tidak benar," ujar Tony melalui pesan singkat Jumat (10/6/2016).
Tony menambahkan BMKG secara terus menerus memantau aktivitas gempa bumi dan infonya terus disampaikan ke masyarakat.
BMKG memiliki sistem peringatan dini tsunami, yang segera setelah gempa terjadi jika berpotensi tsunami akan kami sampaikan peringatan dini melalui berbagai moda penyampaian info, sirene, media massa, media sosial dan yang lain.
"Yang terjadi saat ini adalah gelombang laut tinggi karena kecepatan angin yang tinggi, tidak terkait dengan tsunami. Masyarakat agar tenang," pungkasnya. (*)