Tenaga Honorer Ditemukan Tewas Tergantung di Kompleks PDAM Pauh
Tenaga honorer PDAM Ranting Pauh ini diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di ruang dinamo pompa air komplek PDAM Pauh.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNNEWS.COM, SAROLANGUN - SM (24) warga Kelurahan Pauh, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi ditemukan tewas tergantung, Kamis (9/6/2016) sekitar pukul 19.00.
Tenaga honorer PDAM Ranting Pauh ini diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di ruang dinamo pompa air komplek PDAM Pauh.
Kapolres Sarolangun, AKBP Budiman BP melalui Kasat Reskrim, Iptu Dimas Arki Jatipratama dikonfirmasi, Jumat (10/6/2016) membenarkan informasi kejadian itu.
Menurut Dimas, sekitar pukul 07.30 Wib Kamis pagi korban berangkat dari rumah menuju Kantor PDAM Ranting Pauh untuk bekerja menghidupkan air sebagaimana aktivitasnya biasanya.
Selanjutnya dikarenakan hingga Magrib korban belum juga pulang ke rumahnya. Maka setelah berbuka puasa kakak kandung korban bernama Musa dan Adi menuju Desa Semaran ke tempat kerja korban melakukan pencarian.
Di Desa Semaran disalah satu warung Musa dan Adi bertemu dengan Febri menanyakan apakah dia mengetahui keberadaan korban.
Karena hingga malam korban belum juga pulang ke rumahnya. Seterusnya Musa, Adi dan Febri berangkat bersama-sama menuju ke arah Kantor Ranting PDAM Pauh guna melakukan pencarian terhadap korban.
Setibanya di komplek PDAM keduanya menemukan sandal, jaket dan HP korban berada dalam kantor PDAM namun mereka tak menemukan korban.
Salah satu saksi Febri yang turut melakukan pencarian ke arah ruang pompa dinamo PDAM. Pada saat itu pintu ruang pompa dalam keadaan terbuka.
"Febri terkejut melihat korban telah tergantung steger besi katrol ruang pompa dengan seutas tali tambang warna biru sepanjang tiga meter,” tambahnya.
Selanjutnya saksi Febri berteriak sembari memberitahukan keadaan yang dilihatnya kepada Adi dan Musa. Kemudian ketiganya meninggalkan komplek PDAM sekaligus menghubungi pihak keluarga.
Beberapa saat kemudian masyarakat tiba dikomplek PDAM. Warga langsung menurunkan korban dari gantungan sekaligus mengevakuasi ke Pukesmas Pauh.
"Atas kesepakatan pihak keluarga, korban langsung dibawa rumah duka dan menolak dilakukan otopsi," ungkapnya.
Tindakan yang diambil pihak kepolisian kata Dimas, mendatangi TKP melakukan evakuasi terhadap korban. Mencari atau meminta keterangan para saksi melakukan visum juga mengamankan barang bukti di lokasi kejadian.(*)