Kapolda Sulut Minta Semua Pihak Siap Siaga, Potensi Kerawanan Naik Jelang Lebaran
Potensi rawan muncul jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
Penulis: Fine Wolajan
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Potensi rawan muncul jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah.
Sehingga perlu rumusan solusi pemecahan dan diperlukan kesiapsiagaan masing-masing instansi terkait dalam hal sarana angkutan, infrastruktur dan situasi kamtibmas.
Demikian diungkap Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung saat membuka rapat koordinasi pengamanan Idul Fitiri dan Operasi Ramadaniah bersama seluruh instansi Pemerintah dan stakeholder terkait, yang digelar di aula Tribrata Mapolda Sulut, Kamis (16/6)
Ia menjelaskan, peringatan Idul Fitri merupakan agenda rutin tahunan yang ditandai dengan meningkatnya aksitifitas kegiatan masyarakat. Hal tersebut berdampak terhadap berbagai permasalahan.
"Terkait stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk masalah keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas," ujarnya.
Dikatakannya, berbagai permasalahan sosial lainnya yang perlu diantisipasi juga, yakni distribusi BBM, kenaikan harga sembako, aksi sweeping tempat hiburan, kasus teror terhadap petugas Polri dan masyarakat.
"Tawuran antar kelompok pemuda atau masyarakat, meningkatnya angka kriminalitas serta perayaan secara berlebihan dengan menyalakan petasan," tuturnya.
Kapolda berujar, berdasarkan hasil anev pelaksanaan pengamanan Idul Fitri tahun 2015 lalu, jumlah kejahatan naik 22 kasus. Tahun 2014 sebanyak 67 kasus dan tahun 2015 naik menjadi 89 kasus.
"Untuk kasus curanmor naik, tahun 2014 dari 5 kasus menjadi 23 kasus di tahun 2015. Sementara itu untuk laka lantas tahun 2014 sebanyak 17 kasus naik menjadi 21 kasus di tahun 2015," ungkap Kapolda.
Ia mengingatkan kepada para petugas di lapangan untuk memerhatikan jalur jalan utama perlintasan antar provinsi atau kabupaten.
"Karena jalur jalan ini yang paling tinggi terjadi angka kecelakaan, yang disebabkan karena kepadatan arus mudik," tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya, faktor kelalaian manusia juga menjadi atensi. Terutama pengendara sepeda motor dan mobil penumpang.
Akses penyeberangan laut seperti di Pelabuhan Manado, Bitung, dan Tahuna serta pusat-pusat perbelanjaan, swalayan, pasar, mall termasuk terminal.