Pesantren Ramadan SMKN 1 Pontianak Dukung Gerakan Bebas Buta Huruf Alquran
Sebanyak 240 siswa-siswi muslim SMKN 1 Pontianak, mengikuti Pesantren Ramadan selama sepekan di SMKN 1 Pontianak, Jl Danau Sentarum, Pontianak Kota.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Dewi Agustina
"Ini kami mengikuti caranya kawan-kawan HMI Medan. Bentuk kegiatannya, belajar mengajar mengaji, itu memang target kami. Kemudian kami selingi dengan permainan dan kuis, hingga nonton bareng," terangnya.
Selama sepekan Pesantren Ramadan, menurut Fazlurrahman ditemukan sebanyak 15 orang pelajar yang buta huruf Alquran, dan pada kegiatan tersebut sudah dapat memasuki tahap mengenal huruf-huruf Hijaiyah.
"Untuk mengaji selanjutnya, kami mengharapkan pihak sekolah menindaklanjuti selanjutnya," jelasnya.
Satu di antara santri, Dwi Hariyono (16) mengatakan pada Pesantren Ramadan tersebut, ia diajarkan mengaji. Tak hanya dia, siswa-siswi lainnya yang sebelumnya tidak begitu lancar mengaji, akhirnya dapat sedikit lebih lancar mengaji.
"Alhamdulillah sangat menikmati, yang dipelajari baca Alquran, hukum-hukum baca Alquran. Jadi apa yang dipelajari langsung dipraktikkan," ujarnya.
Dwi mengungkapkan rasa syukurnya dengan adanya kegiatan tersebut, ia dapat belajar lebih banyak.
"Kami setiap Jumat memang sering baca Surah Yassin di kelas," ungkapnya.
Salah satu di antara santriwati, Rini (16) menambahkan, dalam pesantren tersebut, siswa-siswi dites satu persatu. Kemudian dipisahkan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
"Jika ada yang cukup fasih dan lancar, maka akan membantu teman-teman yang kurang lancar. Semua bersama-sama belajar tentang tajwid, hukum-hukum baca Alquran, dan belajar lebih dalam lagi mempelajari ilmu agama. Kalau saya alhamdulillah setiap pagi membaca Surah Yassin," sambung Rini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.