Pembunuh Wanita Tanpa Busana di Lamongan Akui Kalap karena Cemburu
Salah satu tersangka, Sug (30) mengatakan, jika ia melakukan aksi kejam tersebut lantaran rasa sakit hati bercampur cemburu.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN – Tersangka pembunuhan Sri Murni (34) yang ditemukan tewas, tanpa mengenakan busana di tegalan milik Samuri di Brondong, Lamongan, Jawa Timur, akhir Mei 2016, akhirnya buka suara.
Salah satu tersangka, Sug (30) mengatakan, jika ia melakukan aksi kejam tersebut lantaran rasa sakit hati bercampur cemburu.
Imbasnya, ia pun merencanakan pembunuhan terhadap perempuan yang dipacari selama dua tahun itu, dengan mengajak Sus (35) dan Sumarno.
“Saya sakit hati dan cemburu, karena Sri mempunyai hubungan dengan pria lain. Padahal, kami sudah berhubungan selama dua tahun,” aku Sug, Sabtu (18/6/2016).
Ia juga mengaku tersinggung dengan sikap korban, yang meninggalkannya begitu saja, setelah dirinya dianggap tidak bisa mencukupi kebutuhan korban.
Meski Sug sendiri sudah mengetahui, jika Sri sebenarnya juga sudah mempunyai suami.
“Saya sendiri tahu, Sri sudah berkeluarga. Saya sendiri juga sudah berkeluarga, dan punya satu anak. Tapi sebenarnya, kami suka sama suka,” tutur dia.
Akibat sakit hati itulah, Sug kemudian merencanakan pembunuhan terhadap Sri, dengan mengajak dua tersangka lain, Sus dan Sumarno yang saat ini masih dalam tahap pengejaran oleh pihak berwajib.
Sug mengajak kedua tersangka lain untuk melakukan pembunuhan terhadap Sri, bukannya tanpa imbalan.
Karena sudah berhubungan selama dua tahun, Sug hapal dengan dengan nomor pin ATM milik korban, berikut besaran uang yang tersimpan di dalamnya.
Sehingga usai membunuh Sri, Sug menguras semua isi uang korban yang tersimpan.
“Kepada Sus dan Sumarno, masing-masing saya beri imbalan sebesar Rp14 juta setelah membunuh Sri. Di mana uang itu saya dapat, usai mengambil uang milik Sri di Anjungan Tunai Mandiri yang ada di Tuban,” ungkap Sug.
Sehari setelah kejadian itu, ketiga tersangka sepakat berpisah dan menikmati uang hasil kejahatan masing-masing. Sug sebagai aktor intelektual, menikmati sisa uang Sri yang ada di ATM.
Total yang ada di tabungan korban sekitar Rp 90 juta, sehingga sisa yang dinikmati Sug adalah Rp 76 juta.
"Uang yang dikasih Sug, sekarang sudah habis. Selain untuk kebutuhan keluarga, juga untuk biaya hidup saya selama kabur," beber Sus.
Diketahui sebelumnya, korban Sri yang berprofesi sebagai sales elektronik, secara kejam dibunuh oleh ketiga tersangka di rumah kostnya yang berada di kawasan Bulu Sarang, Tuban.
Jasad korban kemudian ditelanjangi, dan lantas dibuang ke Lamongan.