Aktivitas Warga Kembali Normal Pasca Banjir dan Longsor di Tahuna
Tak ada lagu ombak setinggi enam meter yang memecah bibir pantai. Kondisi Pelabuhan Tahuna pagi ini teduh.
Penulis: Fine Wolajan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kondisi cuaca di Tahuna, Kepulauan Sangihe pasca bencana banjir dan tanah longsor, Selasa (21/6/2016) lalu kini mulai kondusif.
Tak ada lagu ombak setinggi enam meter yang memecah bibir pantai. Kondisi Pelabuhan Tahuna pagi ini teduh.
Tampak aktivitas warga lalu lalang seperti biasa. Cuaca pagi ini mendung.
Hari ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulut rencananya akan menyalurkan bantuan di sejumlah lokasi bencana.
Sebelumnya, cuaca buruk yang melanda Sulawesi Utara menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah lokasi.
Paling parah terjadi di daerah Kepulauan Sangihe, tepatnya di Tahuna.
Banjir bandang menerjang rumah-rumah warga dan menghambat akses transportasi di daerah di kawasan Nusa Utara tersebut.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Manado (Tribunnews.com Network), daerah terparah yang dilanda banjir bandang yakni Manganitu, Pelabuhan Tahuna, Tamako, Bulude Tamako, Kolongan Akembawi, serta sejumlah daerah lainnya.
Warga was-was akan ada banjir bandang susulan sebab hingga saat ini cuaca masih hujan deras disertai angin kencang.
Gelombang laut pun tinggi, ombak terus memecah bibir pantai dengan ketinggian hingga enam meter.