Ketua DPRD Surabaya: Masa Anggota Dewan Dahulukan Kunker Ketimbang Santuni Anak Yatim
Ketua DRPD Kota Surabaya Armuji mengkritik anggota dewan yang enggan mengikuti santunan anak yatim piatu dan buka puasa bersama.
Penulis: Monica Felicitas
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Monica Felicitas
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Ketua DRPD Kota Surabaya Armuji mengkritik keras anggota dewan yang absen di acara buka puasa bersama seratusan lebih anak yatim piatu.
Sebelum buka bersama, Armuji menyerahkan tali asih secara simbolis kepada perwakilan anak-anak yatim piatu di lobi lantai satu Gedung DPRD Kota Surabaya, Selasa (28/6/2016).
Menurut dia keberhasilan dirinya dan seluruh anggota DPRD Kota Surabaya tidak lepas dari doa anak yatim piatu. Sangat tidak pantas jika seseorang sudah berhasil kemudian melupakan orang yang sudah berjasa.
"Saya tadi lihat ada anggota lain di ruangan komisi lumayan banyak, tapi kok saat acara dimulai pada enggak ada. Ini sangat kebacut, masak lebih milih kunker dari pada menyantuni anak yatim," sindir Armuji.
Politikus PDI Perjuangan ini berujar meminta koleganya banyak belajar dan berbagi bersama anak yatim piatu. Absennya anggota dewan bukti siapa saja yang peduli dengan rakyat kecil dan yang tidak.
"Masak yang hadir hanya pimpinan saja, justru anggotanya malah tidak nampak sama sekali hanya sebagaian saja yang saya lihat. Ini benar-benar sangat kebacut," imbuh dia.
Seharusnya wakil rakyat harus memperbanyak kegiatan bersifat sosial, bukan sebaliknya. Mereka justru menghilang satu per satu saat acara santuan dimulai.
Jumlah anak yatim yang hadir pada acara buka puasa kali ini lebih banyak. Pada 2015 sekitar 100 anak yatim yang hadir, tapi pada 2016 meningkat menjadi 130 anak.
"Dari jumlah anak yatim yang kita undang meningkat. Tapi sekali lagi, saya kecewa dengan minimnya partisipasi anggota dewan dalam meramaikan acara ini," kata Armuji.
Wakil Ketua DPRD Surabaya, Masduki Toha, menambahkan sebagai pimpinan dewan, dirinya sudah berusaha mencoba yang terbaik bagi anggota dewan.
"Kita sudah mencoba yang terbaik. Tapi faktanya banyak anggota yang tidak patuh dengan perintah pimpinan," Masduki menimpali.