Jalan Nasional Surabaya-Probolinggo Sempat Terputus 14 Jam
Jalan nasional Surabaya-Probolinggo sempat terputus
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalan nasional Surabaya-Probolinggo sempat terputus selama 14 jam.
Ini karena banjir setinggi 1 meter menggenangi ruas jalan tersebut.
Setelah sempat digenangi banjir, kini air telah surut dan transportasi telah normal kembali.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
"Hingga Jumat (1/7/2016) pukul 10.00 WIB, banjir hanya masih di Jalan Raya Rejoso dengan tinggi 10-20 cm," ujar Sutopo, kepada wartawan, Jumat (1/7/2016).
Dia menjelaskan, hujan deras dan pasang laut telah menyebabkan debit lima sungai meluap bersamaan yaitu Sungai Kedunglarangan, Sungai Welang, Sungai Gembong, Sungai Rejoso, dan Sungai Wrati di daerah Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur pada Kamis (30/6/2016) pukul 03.00 Wib.
Kondisi tersebut menyebabkan banjir menggenangi delapan kecamatan meliputi Kec Bangil, Kec. Beji, Kec. Kraton, Kec. Pohjentrek, Kec. Grati, Kec. Rejoso, Kec. Winongan, dan Kec. Gempol.
"Ribuan unit rumah dan sawah terendam banjir. Banjir menyebabkan 52.743 jiwa (14.109 Kepala Keluarga) terdampak. Tidak ada korban jiwa meninggal akibat banjir," kata dia.
Berdasarkan data yang diterima BNPB, ada dua orang menderita luka, yaitu Aulia (45), warga Dusun Bulu RT.03/RW.04, Ds. Tambakrejo, dan Amanda (9), warga Dusun Tunggak, Kec. Kraton.
Aulia hanyut berhasil diselamatkan oleh kepala dusun, korban dirujuk ke RS Purut.
Amanda menderita luka robek kaki kiri kurang lebih 8 cm dan kedinginan, dirujuk ke Puskesmas Gadingrejo.
BPBD Kabupaten Pasuruan bersama TNI, Polri, BPBD Jawa Timur, SKPD dan relawan melakukan penanganan darurat.
BPBD dan relawan telah membagikan bantuan permakanan dan air minum bagi masyarakat terdampak.
Bantuan sembako telah didistribusikan ke 44 desa terdampak.
"Masyarakat membersihkan rumah dan lingkungannya dari dampak banjir," katanya.