Sopir Bus Positif Narkoba Mengaku Hanya Mengonsumsi Obat Kuat
Salah seorang dari tujuh sopir bus yang terjaring razia BNNP Sulsel, AL (21) mengaku hanya menggunakan obat sakit kepala, dan obat kuat.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Salah seorang dari tujuh sopir bus yang terjaring razia Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel, AL (21) mengaku hanya menggunakan obat sakit kepala, dan obat kuat saja.
"Saya tidak tahu itu pak, saya cuma minum obat kuat sama sakit kepala supaya fit pas mengemudi," kata AL, sopir bus AKDP jurusan Makassar-Malili ini.
AL mengaku dua kali mengonsumsi obat-obatan.
"Tadi siang saya minum, sekarang pas mau berangkat saya minum lagi obat biar fit, bukan narkoba," kilahnya.
Akibat terjaring razia tersebut, AL pun tak jadi membawa penumpangnya ke Malili. Ia terpaksa menyerahkan mobil busnya ke sopir cadangannya.
Sebelumnya, BNNP Sulsel menggelar sidak di Terminal Regional Daya (TRD) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (30/6/2016) malam.
Dalam sidak itu, BNNP Sulsel yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pemberantasan, AKBP Rosnah Tomboh melakukan tes urine para sopir bus yang ada di terminal.
Sebanyak 50 orang sopir Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) dites urinenya satu persatu.
Tes yang berlangsung sekitar 2,5 jam itu akhirnya menjaring tujuh orang sopir bus yang positif, enam orang di antaranya terindikasi menggunakan narkoba jenis sabu, sementara seorang lainnya diduga mengosumsi obat daftar G.