Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jemaah An Nazir di Gowa Rayakan Lebaran Hari Ini

Jemaah An Nazir di Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, menetapkan 1 Syawal 1437 Hijriah pada Selasa (5/7/2016).

Editor: Y Gustaman
zoom-in Jemaah An Nazir di Gowa Rayakan Lebaran Hari Ini
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Jamaah An Nadzir melaksanaan salat Idul Fitri di Kampung Mawang, Samata, Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis (16/7/2015). Jemaah An Nadzir merayakan Idul Fitri lebih awal berdasarkan pengamatan tanda-tanda alam seperti air pasang laut dan pergerakan bulan dengan menetapkan 1 Syawal 1436 H jatuh pada Kamis 16 Juli 2015. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Wa Ode Nurmin

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Jemaah An Nazir di Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, menetapkan 1 Syawal 1437 Hijriah pada Selasa (5/7/2016).

Penetapan tersebut membuat jemaah yang khas dengan rambut kuning akan melangsungkan salat Idul Fitri 1437 Hijriah hari ini.

Pimpinan An Nazir, Ustaz Lukman, mengatakan dalam menentukan 1 Syawal pihaknya konsisten telah menghitung perjalanan bulan berdasarkan terbitnya bulan pertama hingga bulan purnama hari ke 15 yang dimulai dari 1 Ramadan hingga 15 Ramadan yang disertai pengamatan derajat ketinggian terbitnya bulan setiap malam.

"Dari pengamatan tersebut derajat ketinggian terbitnya bulan setiap malam konsisten bertambah dari 12 derajat hingga mencapai 180 derajat (bulan purnama) atau bulan purnama terbit di timur bersamaan dengan terbenamnya matahari di barat," kata Lukman, Senin (4/7/2016).

Ia menjelaskan 12 derajat adalah total lingkaran utuh bulan atau 360 derajat, ketika ukuran penuh bulan tersebut dibagi 30 atau jumlah malam terbitnya bulan maka akan didapat angka 12.

"Tetapi derajat terbitnya bulan ini hanya dipantau dari malam kedua hingga malam ke-15 saja, untuk selanjutnya malam ke-16 dan seterusnya hingga malam ke-29 atau malam ke-30 dapat dipantau menggunakan jam atau waktu (pukul berapa) bulan terbit dari malam ke malam," jelas dia.

Berita Rekomendasi

Hasil pengamatannya selama 18 tahun sejak 1999, Lukman menemukan data bahwa setiap malam, bulan terbit bertambah hingga 54 menit.

Pada 26 Ramadan, bulan muncul pada di ufuk timur pukul 02.54 Wita, dan 27 Ramadan bulan muncul pada pukul 03.48 Wita serta pada hari minggu pada 28 Ramadan bulan akan muncul pada pukul 04.42 Wita kemudian pada Senin bertepatan pada 29 Ramadan bulan akan terbit subuh pada pukul 05.36 wita.

Dan 29 Ramadan 1437 Hijriah adalah hari terakhir Ramadan karena esok harinya jika masih ada Ramadan maka bulan akan muncul pada pukul 06.36 wita.

"Jika masih ada 30 Ramadan berarti bulan akan muncul pada pukul 06.30 Wita dan itu mustahil karena matahari bulan Syawal telah terbit didahului fajar sidiq yang terbit pukul 5.40 wita," beber Lukman.

Selain dari pengamatan derajat dan waktu, jemaah biasanya mengamati pasang surut air laut sebagai indikasi pendukung efek gravitasi antara matahari dan bulan yang akan membentuk garis astronomi (bukan garis lurus) dengan bumi tetapi sebagai garis yang menyebabkan gravitasi tertinggi atas air laut ke garis pantai sebagai tanda pergantian bulan Ramadan dan masuknya bulan Syawal .

Sehingga dengan berbagai pertimbangan dan dari hasil pengamatan pihaknya menetepkan 1 Syawal 1437 Hijriah jatuh pada 5 juli mendatang.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas