9 Staf Plan PU Nagekeo Terpaksa Dirumahkan, Termasuk Manajer
Kebijakan ini berdampak pada pengurangan personel di LSM yang bergerak di bidang perlindungan hak-hak anak tersebut.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, MBAY - Plan Internasional Indonesia melakukan restrukturisasi organisasi dengan menggabungkan Plan Program Unit (PU) Nagekeo dengan Plan PU Sikka dan membentuk Plan Area Flores yang berpusat di Mbay, Ibukota Kabupaten Nagekeo.
Kebijakan ini berdampak pada pengurangan personel di LSM yang bergerak di bidang perlindungan hak-hak anak tersebut.
Sembilan staf Plan PU Nagekeo termasuk manajer terpaksa dirumahkan.
Hery Setiawan dari Plan Internasional Indonesia Jakarta dalam sambutannya pada acara temu pisah sembilan staf Plan PU Nagekeo di Kantor Plan PU Nagekeo, Selasa (28/6/2016), mengatakan, proses penggabungan beberapa kantor unit Plan sudah direncanakan tiga tahun lalu atau tahun 2013 lalu. Peleburan Plan Unit Nagekeo dan Plan PU Sikka merupakan peleburan kedua setelah peleburan Plan PU TTS dan Plan PU TTU menjadi Plan Area Timor.
Dalam acara yang dihadiri Bupati Nagekeo, Elias Djo; Wakil Ketua DPRD Nagekeo, Kristianus Dua Wea dan Florianus Papu; Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nagekeo, Epidiana Nago Djo; Asisten I Sekda Nagekeo, Florentinus Pone, beserta sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemkab Nagekeo, Hery mengatakan, penggabungan beberapa kantor unit bertujuan agar program pelayanan Plan bisa mencakup wilayah yang lebih luas, yakni menggunakan pendekatan kepulauan.
Setelah Area Flores terbentuk, lanjut Hery, akan ada pembentukan Plan Internasional Area Lembata.
Dikatakan Hery, konsekuensi dari penggabungan tersebut, ada sejumlah staf Plan harus mundur. Namun Hery menegaskan, para staf tersebut hanya mundur satu langkah untuk maju beberapa langkah. Ia berharap suatu saat nanti bisa kembali bergabung merapatkan barisan dalam satu kekuatan di Plan.
Hery mengatakan, pemberhentian sembilan staf di PU Nagekeo untuk memberi kesempatan kepada para staf tersebut mencari kehidupan yang kebih baik.
Wakil Ketua DPRD Nagekeo, Kristinus Dua Wea, dalam sambutannya mengatakan, sebagai LSM Internasional Plan Indonesia telah sukses menunjukkan eksistensinya kepada publik Indonesia dengan terus menggeliat maju hingga ke desa-desa membantu masyarakat dalam sebuah kekuatan kemanusiaan yang berfokus kepada perempuan dan anak.
Sementara Bupati Nagekeo, Elias Djo mengatakan, Plan Internasional Indonesia merupakan salah satu lembaga pemberdayaan masyarakat yang berkiprah di Nagekeo bersama dengan beberapa LSM lainnya seperti YMTM, WVI, FIRD, YAP, Malaria Care.
Dikatakan Elias, kehadiran sebuah lembaga pemberdayaan masyarakat di daerah itu merupakan sebuah sumbangan positif dan berarti bagi pembangunan Nagekeo. (pos kupang/dea)