BNNP Bali Tingkatkan Pengawasan Masuknya Narkotika
Upaya mencegah masuknya narkotika ke Pulau Dewata sedikit menemui kendala, yakni belum ada alat narkoba detector di seluruh pelabuhan pintu masuk
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Gusti Agung Bagus Angga Putra
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Petugas kepolisian serta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali meningkatkan pengawasan terhadap masuknya narkotika di beberapa pintu masuk Pulau Bali saat arus balik ini.
Penambahan jumlah personil di pelabuhan serta bandara sudah dilakukan guna memperketat pemeriksaan terhadap para pemudik yang akan kembali ke Bali.
Namun upaya mencegah masuknya narkotika ke Pulau Dewata sedikit menemui kendala, yakni belum adanya alat narkoba detector di seluruh pelabuhan yang ada di Bali.
Praktis, pemeriksaan terhadap orang-orang yang masuk ke Bali melalui pelabuhan hanya mengandalkan kejelian petugas di pelabuhan.
"Mesin detektor narkoba yang canggih hanya terdapat di Bandara Ngurah Rai, sementara untuk di Pelabuhan Gilimanuk, Padang Bai dan Benoa sepenuhnya hanya mengandalkan kejelian petugas dalam melakukan penggeledahan," ujar Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol Putu Gede Suastawa, Jumat (8/7/2016).
Kondisi itu menurut Suastawa akan ditutupi dengan cara penambahan jumlah personil di pelabuhan. Terlebih pada hari Sabtu (9/7/2016) dan Minggu (10/7/2016) yang diprediksi sebagai puncak arus balik.
Para personil kepolisian dan BNNP, kata Suastawa, berbekal informasi serta mengawasi dan mengamati gerak-gerik para pemudik selain memeriksa mereka.
"Karena tidak ada alat pendeteksi narkoba, petugas hanya berbekalkan informasi seperti siapa saja DPO kita. Nanti ada petugas Sabhara dari Polres dan KP3 Pelabuhan serta Satpol PP yang akan tergabung dalam 1 tim. Jumlah personil akan ditingkatkan untuk mengimbangi banyaknya jumlah orang yang masuk ke Bali. Saat ini tim tersebut sudah diterjunkan di pelabuhan. Karena arus balik hari Jumat (8/7/2016) ini sudah terlihat di pelabuhan," jelasnya.
Ditanya terkait kemungkinan lolosnya narkotika masuk ke Bali akibat ulah oknum petugas yang melakukan pungli seperti yang terjadi di Pelabuhan Gilimanuk tempo hari, Suastawa mengharapkan hal tersebut tidak terjadi lagi.
"Janganlah sampai ada yang begitu lagi, mental jelek itu. Bali ini udah kecil tetapi dirusak lagi karena oknum-oknum seperti itu. Bukan tidak mungkin narkoba serta kriminalitas meningkat karena pemeriksaan di pintu masuk yang dijaga oknum seperti itu," pungkasnya.(*)