Batu Unik Ciletuh Terungkap Gara-gara Warga Bawa Pulang ke Rumah
Terungkapnya batu unik menyerupai bidak catur raksasa berusia sekitar 50 sebelum Masehi berawal dari warga yang membawa pulang batu tersebut ke rumah.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Terungkapnya batu unik menyerupai bidak catur raksasa berusia sekitar 50 sebelum Masehi berawal dari warga yang membawa pulang batu tersebut ke rumah.
Batu itu berada di bukit di Kampung Oclang, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi yang tingginya sekitar 350 meter di atas permukaan laut.
Lantaran bentuknya unik warga meyakini batu tersebut bukan batu biasa yang kerap ditemukan di perbukitan. Tak ayal kabar penemuan batu unik itu menjadi perhatian masyarakat sekitar.
“Bentuknya unik, seperti anak catur. Warga sekitar kemudian membawanya ke rumah sekitar Juni. Kemudian saudara yang bawa batu itu bilang ke warga lain kalau di bukit Kampung Oclang ada batu aneh,” ujar Ketua Karang Taruna Desa Girimukti, Andri Junadi, kepada Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Minggu (10/7/2016).
Andri bersama sejumlah staf desa mensurvei ke lokasi untuk mengecek keberadaan batu unik tersebut. Ia menemukan batu berbentuk aneh berserakan di lereng bukit. Ia melihat banyak batu terkubur yang masih berada di satu lokasi penemuan batu unik tersebut.
“Posisinya tidak tersebar. Tersebar itu karena kena longsoran,” ujar Andri seraya menyebut lokasi bukit tersebut berjarak sekitar tiga kilometer dari laut selatan.
Ia menyebut bisa melihat Laut Selatan dari bukit tersebut. Adapun jarak penemuan batu unik hanya sekitar 100 meter dari permukiman warga.
“Jadi longsoran itu terjadi sekitar 2004, tapi waktu itu masyarakat belum sadar kalau ada batu unik tersebut,” ujar Andri.
Batu unik yang dibawa masyarakat pulang berukuran kecil atau setinggi 25 sentimeter dengan berat sekitar 20 kilogram. Menurutnya, batu yang diklaim sebagai artefak itu memiliki tinggi dan berat bervariasi.
“Saya pernah angkat dan cukup berat, kalau semen 50 kilogram nah itu lebih dari itu. Jumlahnya ada ratusan. Itu yang terhampar di atas ada ratusan dan belum yang terkubur,” kata Andri.