Terkait Batu Catur Raksasa Balar Bandung akan Berkomunikasi dengan Arkeolog UI
Balai Arkeologi (Balar) Bandung akan melakukan komunikasi dengan Arkeolog Universitas Indonesia (UI), Ali Akbar, yang telah melakukan penelitian terha
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Balai Arkeologi (Balar) Bandung akan melakukan komunikasi dengan Arkeolog Universitas Indonesia (UI), Ali Akbar, yang telah melakukan penelitian terhadap batu menyerupai bidak catur raksasa.
Ali telah mengunjungi lokasi penemuan batu unik di Kampung Oclang, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, pada 7-8 Juli 2016.
"Kami juga akan komunikasi soal data. Data apa saja yang ditemukan. Nanti kalau benar pra sejarah itu nanti kami akan berangkat tim ahli sejarah,” kata Kepala Balar Bandung, Desril Riva Shanti, kepada Tribun di kantornya, Jalan Raya Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (11/7/2016).
Desril mengaku, pihaknya meyakini hasil penelitian yang dilakukan Ali yang meyakini batu unit tersebut merupakan artefak.
Pihaknya akan membuktikan kembali hal tersebut agar bisa mengeluarkan rekomendasi terhadap pemerintah terkait dengan batu unik tersebut.
Ia meminta pemerintah segera menyelamatkan batu unik tersebut jika memang merupakan artefak.
“Rekomendasi kami dibutuhkan Balai Pelestarian Cagar Budaya. Semua hasil penelitian kami, mereka yang akan menindaklanjuti. Jadi pemanfaatan, perlindungan, pengamanan, sampai pemugaran itu tugas BPCB,” kata Desril.
Desril mengatakan, batu menyerupai bidak catur raksasa itu sangat mungkin merupakan artefak khas Jabar. Sebab pihaknya telah menemukan peninggalan budaya yang cukup lengkap di sejumlah wilayah Jabar.
Batu unik tersebut akan memperkaya temuan peninggalan budaya di Jabar jika memang termasuk artefak.
“Saya yakin itu artefak, Toh nyatanya Jabar punya Gunung Padang, peninggalan pra sejarah terbesar di Asia. Tapi kami perlu membutikannya, apakah batu uni itu masuk dalam katergori klasik atau pra sejarah dengan melakukan observasi,” kata Desril.