Gertak Flores Timur Galang Dana untuk Korban Penculikan di Malaysia
Gerakan Anti Korupsi (Gertak) Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggalang dana dari masyarakat untuk keluarga korban penculikan
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Pos Kupang, Feliks Janggu
TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA - Gerakan Anti Korupsi (Gertak) Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggalang dana dari masyarakat untuk keluarga korban penculikan di perairan Sabah Malaysia, Sabtu pekan lalu.
Pada hari pertama aksi mereka di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Jumat (15/7/2016), berhasil terkumpul dana sebesar Rp 4.788.000.
Dana yang terkumpul itu nantinya diserahkan kepada keluarga warga Flores Timur yang diculik.
Gertak secara khusus menyalurkan dana tersebut bagi pendidikan anak-anak mereka.
"Kita akan terus menggalang dana dari masyarakat," kata Kanis Soge, koordinator gerakan tersebut.
Seperti pernah diwartakan, tiga warga Flores Timur yang diculik dan disandera kelompok bersenjata di periran Malaysia, Sabtu (9/7/2016), adalah Emanuel Arakian, Theodorus Kopong dan Laurens Lagadoni Koten.
Ketiganya berasal dari Desa Latonliwo, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Kampung asal ketiganya berada di ujung timur Pulau Flores. Lokasinya di pantai utara. Dari Kota Larantuka menbutuhkan waktu tempuh tiga jam lebih dengan kendaraan roda empat.
Emanuel Arakian Maran dan Theodorus Kopong Maran baru merantau ke Malaysia 19 Januari 2016.
Keduanya ke sana atas ajakan Laurens Koten yang sudah lebih dulu bekerja di negeri jiran tersebut. (*)