Tergiur Honor Tinggi dan Fasilitas, Justru Nasib Ini Dialami Umbrella Girl Asal Sikawang
Lima dari enam umbrella girl ini masih berstatus anak di bawah umur
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Novi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Empat dari enam umbrella girl dalam kejuaraan motocross di Temajuk Sambas mengalami kekerasan fisik dan diantaranya pelecehan seksual usai melaksanakan tugasnya akhir pekan kemarin.
Lima dari enam umbrella girl ini masih berstatus anak di bawah umur.
"Kami ada yang dijambak, ditonjok bahkan ada yang sampai tersungkur berlumuran darah saat kami mempertanyakan honor yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan," kata Felinia (25) kepada Tribunpontianak di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Peka, Jumat (15/7/2016).
Felinia menceritakan ia dan rekannya sesama umbrella girl ini berangkat ke Temajuk Sambas pada Jumat.
Untuk dua hari even mereka dijanjikan dibayar Rp 600 ribu dan seluruh kebutuhan mereka seperti penginapan, konsumsi ataupun transportasi ditanggung oleh panitia.
"Tapi ternyata kita makan tidak diakomodir, malah tentara yang jaga di sana yang kasih makan. Kemudian penginapan yang katanya di vila, justru diinapkan di rumah yang tidak ada jendela segala macam, transportasi tidak ditanggung," katanya.
Untuk honor mereka berenam kata Felinia hanya mendapat bayaran Rp 300 ribu dari kegiatan motocross Sabtu-Minggu tersebut.
"Kami tanyakan, kemudian justru dari keluarga penanggungjawabnya yang bernama Indra, datang memukuli kami," katanya.
Untuk laporan polisi kata Felinia telah dilakukan pada Selasa, saat dalam perjalanan pulang dari Temajuk menuju Singkawang.
Dengan nomor LP TBL/151/VII/2016/Kalbar/Res Sambas dengan pelapor seorang umbrella yang masih dibawah umur dan mendapat luka paling parah dari mereka berempat.
"Kami berharap pelakunya mendapat ganjaran hukum, kalau tidak diselamatkan orang Desa Temajuk mungkin kami sangat babak belur, bahkan pelakunya ada yang mengancam mau membunuh," katanya.