Ini Cerita Ibunda Kapten Titus Saat Detik Detik Helikopter Jatuh
Kapten Titus awalnya ingin menjatuhkan helikopter ke lapangan, namun melihat nenek dan cucu di situ sehingga menjatuhkan helikopter ke rumah warga
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Serly Boru Situmorang, ibunda Kapten CPN Titus Benekditus Sinaga, pilot helikopter Belt yang jatuh di Sleman, tidak berhenti menangis di rumah duka, Jalan Perhubungan, Laudendang, Deliserdang, Sumut, Sabtu (16/7/2016).
Serly meratap sejak iring-iringan mobil ambulans tiba, tidak jauh dari rumah duka.
Suasana haru menyelimuti rumah duka ketika Serly menjerit sembari berjalan di pelataran rumah.
"Anakku Titus. Mamak pengin ikut nak. Kita jumpa Tuhan. Amang-amang," ujarnya sembari menangis di rumah duka.
Ia menyampaikan, selama Titus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, keluarga telah memberikan dukungan agar Titus kembali sehat.
"Tulang (paman) Erwin sudah datang, terus menelepon dia kasih dukungan. Adoh, adoh ya Tuhan. Tulangmu (paman) sudah capek kau bikin, enggak sanggup mamakmu angkat teleponnya. Tengah malam tulangmu minta doa sama Tuhan," katanya.
Dia menyampaikan, Kapten Titus merupakan anak yang pintar dan baik. Karena itu, seluruh keluarga merasa kehilangan.
"Tuhan Yesus, air mataku sudah kering. Bagaimana kau bawa helikopter, bang. Waktu mau jatuh ke lapangan ada nenek-nenek bawa cucuhnya makanya diarahkan ke rumah warga. Gitu kata komandannya, luar biasa kau anakku. Memang anak yang baik dan pintar," ujarnya.